Pandemi, Ekonomi Jerman Menyusut Lima Persen Sepanjang 2020

Sektor industri dan jasa di Jerman mengalami penurunan yang dalam.

investopedia.com
Ekonomi Jerman (ilustrasi).
Rep: Adinda Pryanka Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT – Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, menyusut sebesar lima persen pada tahun lalu di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Realisasi ini mengakhiri pertumbuhan positif ekonomi Jerman selama satu dekade. Kebijakan pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi menekan banyak bisnis dan aktivitas konsumen.

Baca Juga

Seperti dilansir di AP News, Kamis (14/1), meski angka-angka yang ditampilkan suram, penurunan ekonomi Jerman lebih banyak dibandingkan proyeksi banyak orang. Tingkat tabungan yang tinggi juga menunjukkan, konsumen dapat siap melakukan pemulihan ekonomi yang kuat ketika penutupan ekonomi kini telah dibuka kembali.

Kantor statistik negara bagian Destatis, Kamis, mengatakan, hanya sektor konstruksi yang menunjukkan peningkatan. Sebab, industri dan jasa mengalami penurunan yang dalam. Sedangkan, pertanian, jasa keuangan, real estate dan informasi dan komunikasi mengalami penurunan output yang lebih kecil.

Ke depannya, Jerman diproyeksikan dapat mencatatkan pemulihan ekonomi yang lebih substansial karena konsumen sudah siap berbelanja setelah pandemi mereda. Jumlah tabungan mereka tercatat ke rekor tertinggi, 16,3 persen, sepanjang 2020.

Direktur untuk perkiraan ekonomi dan harga konsumsi Destatis, Albert Braakmann, menyebutkan, konsumsi dapat meningkat secara signifikan sepanjang 2021.

 

 

 

Meski kontraksi, perekonomian Jerman mencatatkan kinerja lebih baik dibandingkan 19 negara lainnya di zona euro. Sektor manufaktur yang lebih tumbuh dibandingkan sektor jasa menjadi penyokong utamanya.

Menurut data Destatis, penurunan Jerman lebih kecil dibandingkan Prancis yang kontraksi 9,4 persen, Italia turun 9,9 persen dan Spanyol yang banyak bergantung pada turis, turun 12,4 persen. Angka resmi untuk negara-negara tersebut akan dirilis pada awal Februari.

Pejabat Destatis mengatakan, AS mengalami penurunan 4,6 persen, sementara ekonomi China tumbuh 2,1 persen.

Penurunan ekonomi akibat pandemi ini terjadi setelah ekonomi Jerman tumbuh selama 10 tahun berturut-turut. Terakhir, ekonomi Jerman tumbuh moderat 0,6 persen pada 2019. Tapi, kontraksi tahun lalu masih lebih kecil dibandingkan penyusutan pada 2009, ketika ekonomi turun 5,7 persen.

Pada tahun lalu, ekonomi Jerman mengalami kondisi yang dinamis antara lockdown dan pertumbuhan dari sisa tahun sebelumnya. Momen terburuk terjadi pada kuartal kedua, ketika ekonomi turun sebesar 9,8 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Situasi membaik pada kuartal ketiga, ketika rebound 8,2 persen.

 
Berita Terpopuler