Investasi Sektor EBTKE 2020 Capai 1,36 Miliar Dolar AS

Investasi di bidang EBTKE didominasi pembangunan PLTA.

Antara/Adeng Bustami
Aktivitas pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (29/6/2020). Pembangunan Bendungan Leuwikeris yang berbatasan dengan Kabupaten Ciamis itu nantinya akan menampung 81,44 juta meter kubik air sebagai sumber irigasi lahan seluas 11.950 hektare serta dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), obyek wisata dan juga konservasi air tanah. Pembangunan sudah mencapai 54 persen dengan target rampung pada 2021 mendatang. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/pras.
Rep: Intan Pratiwi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian ESDM mencatat realisasi investasi di sektor energi baru terbarukan pada 2020 kemarin mencapai 1,36 miliar dolar AS. Angka ini memang tidak mencapai target yang ditetapkan di awal tahun dikarenakan adanya dampak pandemi covid-19.

Baca Juga

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan capaian di 2020 banyak didominasi dari investasi pembangunan PLTA. Selain itu, pengembangan pembangkit bahan bakar nabati juga menarik investasi di tahun ini. 

Sayangnya, tak semua proyek pembangkit selesai pada tahun ini disebabkan oleh pandemi. Hal ini mempengaruhi realisasi investasi tahun ini.

"Realisasi investasi di tahun ini memang hanya 1,36 miliar dolar AS. Tapi saya kira ini cukup baik ya di tengah kondisi pandemi. Memang di awal, kami mentargetkan investasi bisa mencapai 2,02 miliar dolar AS," ujar Dadan di Kementerian ESDM, Kamis (14/1).

Dadan menjelaskan investasi yang berhasil dikantongi pemerintah pada tahun lalu sejalan dengan jumlah pembangkit EBT yang beroperasi pada tahun ini. Tambahan kapasitas dari pembangkit baru di 2020 kemarin sebesar 176 MW.

Ia merinci tambahan pembangkit tersebut berasal dari PLTA Poso sebesar 66 MW, PLTBm Merauke sebesar 3,5 MW, PLTM Sion 12,1 MW dan PLTS Atap sebesar 13,4 MW.

"Dari tambahan kapasitas tersebut maka di 2020 kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 10,4 ribu MW," ujar Dadan.

 

Meski masih dipukul pandemi, namun Dadan optimis pada tahun ini ekonomi dunia mulai membaik. Hal ini harapannya bisa mendorong pertumbuhan investasi di sektor EBT lebih baik di tahun ini.

Ia menargetkan pada tahun ini capaian investasi bisa mencapai 2,05 miliar dolar AS lebih besar dari target 2020. Salah satu pendukung target investasi ini adalah beberapa proyek pembangunan PLTP yang mestinya selesai pada tahun lalu diharapkan bisa selesai pada tahun ini sehingga bisa menyerap investasi lebih besar.

Peningkatan investasi di tahun ini diharapkan juga sejalan dengan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebanyak 906 MW. Pada tahun ini, diharapkan investasi di sektor panas bumi bisa banyak terealisasi sebesar 730 juta dolar AS dan di sektor pembangkit EBT lain sebesar 1,2 miliar dolar AS.

 

"Harapannya tahun ini dengan pemulihan ekonomi baik di global maupun dalam negeri bisa mengembalikan geliat investasi," ujar Dadan.

 
Berita Terpopuler