Ketika Syekh Ali Jaber Bertemu Maling Mobilnya

Syekh Ali Jaber pernah menjadi korban komplotan pencurian mobil pada 2016.

Republika/Putra M. Akbar
Syekh Ali Jaber saat berdakwah (Dok). Pada Februari 2016, Syekh Ali Jaber pernah menjadi korban komplotan pencurian mobil.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Usai sholat Subuh, 21 Februari 2016, Syekh Ali Jaber mendapati mobilnya lenyap dari parkiran di Kantor Yayasan Syekh Ali Jaber yang berlokasi di Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Tak ada prasangka yang mencuat di pikiran Syekh Ali saat itu.

Menurut Syekh Ali, ia semula menduga mobilnya hanya dibawa sang sopir. Ia baru menyadari kejadian sebenarnya setelah melihat rekaman CCTV.

Baca Juga

Syekh Ali mengaku tidak sedih meski kehilangan mobil. Ulama kelahiran Madinah, 3 Februari 1976 itu menganggapnya sebagai ujian dari Allah SWT.

"Saya tidak sedih karena kehilangan mobil, tapi sedih karena kehilangan perjuangan dengan mobil ini, karena kami selama ini pakai untuk berdakwah," ujar Syekh Ali.

Menurut Syekh Ali, mobil tersebut sehari-hari menjadi kendaraan operasional staf yayasannya untuk membagikan Alquran kepada masyarakat. Saat Ramadhan, dengan mobil Avanza putih itu pula mereka membagikan kurma.

Syekh Ali mengaku telah memaafkan pelaku yang belakangan diketahui berjumlah tiga orang. Mereka rupanya merupakan bagian dari sindikat pencurian mobil.

Ketiganya ditangkap di Indramayu, Jawa Barat, pada 14 Juli 2016. Syekh Ali pun menasihati agar para pelaku tak malu bertaubat dan tak memberi makan keluarga dengan uang hasil curian karena tidak akan mendapat berkah.

"Pintu taubat dari Allah selalu terbuka untuk hamba-Nya," tutur Syekh Ali saat bertemu dan bersalaman dengan pencuri mobilnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2016.

Syekh Ali Jaber meninggal dunia di RS Yarsi, Jakarta pada Kamis (14/1) pagi. Almarhum sempat berjuang melawan Covid-19 dan dinyatakan berpulang setelah sudah sembuh dari penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2 itu.

 
Berita Terpopuler