Tiga Keluarga Korban Sriwijaya Air akan Berangkat ke Jakarta

Perjalanan ke Jakarta bertujuan untuk memudahkan identifikasi.

Republika/Putra M. Akbar
Petugas memeriksa serpihan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahad (10/1). Serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182 itu diserahkan kepada KNKT untuk diteliti lebih lanjut. Republika/Putra M. Akbar
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pihak Sriwijaya Air menyatakan tiga keluarga korban penumpang akan berangkat ke Jakarta, Senin (10/1) dalam memudahkan proses identifikasi. Semua biaya, mulai dari akomodasi dan transportasi para keluarga yang berangkat besok ditanggung atau difasilitasi oleh pihaknya.

Baca Juga

"Ketiganya akan berangkat menggunakan maskapai Sriwijaya Air. Semua biaya ditanggung, termasuk biaya tes cepat," kata District Manager Sriwijaya Air Pontianak, Faisal Rahman di Sungai Raya, Kubu Raya, Kalbar, Ahad (10/1).

Data Sriwijaya Air mencatat, hingga saat ini sudah 39 keluarga penumpang yang lapor. Tujuh di antaranya menginap di hotel, yang biayanya ditanggung oleh pihak maskapai Sriwijaya Air.

Maskapai siap dan memfasilitasi segala bentuk transportasi dan akomodasi pihak keluarga korban dalam proses identifikasi. "Sementara bagi keluarga korban yang dari luar Kota Pontianak yang akan memantau perkembangan maka telah disiapkan hotel, dan telah dibuka grup Whatsapp yang hingga kini sudah sebanyak 39 keluarga yang melaporkan dan tergabung dalam grup itu," ujarnya.

 

Dia menambahkan untuk Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ-182 di ruang serba guna Bandara Supadio Pontianak dibuka mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB sore atau prinsipnya buka selama 24 jam. Ia menambahkan bahwa fasilitas tersebut agar stamina keluarga penumpang yang menunggu sejak informasi ada dan datang ke Bandara Internasional Supadio Pontianak terjaga selalu baik.

"Kita ingin keluarga dalam hal dari luar kota staminanya baik. Kita terus melakukan pengecekan dan memperbaharui perkembangan terkini," ujar dia.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki. Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca. 

 

Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

 
Berita Terpopuler