Pelatih Brighton: Sepak Bola Bukan Segalanya Saat Pandemi

REPUBLIKA.CO.ID, BRIGHTON -- Pelatih Brighton & Hove Albion Graham Potter menegaskan, sepak bola bukan segalanya jika dibandingkan penanggulangan pandemi Covid-19. Beberapa jadwal pertandingan putaran ketiga Piala FA terancam batal karena terdapat laporan penularan Covid-19 yang meningkat di internal klub peserta. 

Laga Southampton melawan Shrewsbury dibatalkan karena ada anggota tim yang terjangkit virus corona baru. Kemudian, Aston Villa dan Middlesbrough juga terancam tak bisa mengirim pemainnya karena hal serupa. 

Villa yang akan menjamu Liverpool terpaksa menutup tempat latihan mereka karena jumlah kasus positif Covid-19 yang tinggi pada pemain dan staf klub. 

Kemudian Derby County mau tak mau mengirim pemain U-23 dan U-18 karena beberapa pemain skuad inti mereka terjangkit virus. Wayne Rooney selaku pelatih dan pemain tim inti memilih untuk menjalani karantina mandiri. 

Sedangkan, Brighton akan bersiap menghadapi Newports pada Ahad (10/1) waktu setempat. Melihat hal itu, Graham Potter memilih untuk pasrah terhadap apa pun yang terjadi terhadap kompetisi. 

"Jika anda berkata (kompetisi) ini penting setelah melihat apa yang terjadi, maka sebenarnya hal ini bukan hidup dan mati. Ini hanya Piala FA," kata Potter seperti dilansir Sportsmole, Jumat (8/1). 

.

"Bagi kami yang berada di industri lalu berkata sepak bola lebih penting dari segalanya, menurut saya itu bodoh."

Potter mengakui, perlu ada pertandingan dalam sepak bola. Namun, ia tidak ingin kompetisi mengorbankan orang-orang yang lebih penting untuk dibantu. 

"Kita harus menunjukkan yang terbaik dalam setiap pertandingan, tetap mengikuti protokol dan peraturan, berusaha tetap sehat dan aman. Lalu baru kita bisa memikirkan apa hal yang terbaik untuk dilakukan," kata dia.