Kerusuhan Capitol, Selena Gomez Kecam Bos Media Sosial

Selena Gomez menganggap ada andil media sosial dalam kerusuhan di Capitol Hill.

EPA
Penyanyi Selena Gomez mengecam bos media sosial yang dianggapnya tak sigap menyaring unggahan kebencian yang turut memicu kerusuhan di Capitol Hill.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Selena Gomez mengecam bos platform media sosial terkait kerusuhan di Capitol Hill, Washington DC, Amerika Serikat. Menurutnya, perpecahan yang terjadi tak terlepas dari peran dunia maya.

"Kejadian hari ini adalah akibat dari membiarkan orang-orang yang di dalam hatinya penuh kebencian, menggunakan platform yang seharusnya digunakan untuk menyatukan dan memungkinkan orang untuk membangun komunitas,” kata Gomez, dikutip Music News, Kamis (7/1).

Baca Juga


Gomez mengecam Facebook, Twitter, dan Instagram yang secara langsung ataupun tidak telah memfasilitasi ujaran kebencian. Ia menyebut, banyak ujaran kebencian yang dibiarkan beredar begitu saja.

"Facebook, Instagram, Twitter, Google, Mark Zuckerberg, Sheryl Sandberg, Jack Dorsey, Sundar Pichai, Susan Wojcicki, Anda semua telah mengecewakan rakyat Amerika hari ini, dan saya harap Anda akan memperbaiki keadaan di masa mendatang,” katanya.

Kerusuhan terjadi setelah pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerobos gedung Capitol di Washington DC, Rabu. Akan tetapi, tampaknya media sosial juga turun tangan dalam mengatasi perkara ini.

Tak lama setelah Donald Trump mengunggah pesan video di media sosial, di mana ia terus membuat tuduhan penipuan pemilu, Twitter mengunci akunnya selama 12 jam. Twitter memperingatkan setiap pelanggaran lebih lanjut akan "mengakibatkan penangguhan permanen".

"Sebagai akibat dari situasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sedang berlangsung di Washington DC, kami telah mewajibkan penghapusan tiga cicitan @realDonaldTrump yang diposting sebelumnya hari ini karena pelanggaran berulang dan berat terhadap kebijakan Integritas Sipil kami," tulis Twitter.

Artinya, akun @realDonaldTrump akan dikunci selama 12 jam setelah cicitan tersebut dihapus. Jika cicitan tersebut tidak dihapus, akun tersebut akan tetap terkunci.

Facebook dan Youtube juga menghapus video Trump untuk mengurangi "risiko kekerasan yang sedang berlangsung." Sementara itu, Facebook dan Instagram melarang dia memposting selama 24 jam.

Trump dianggap telah mendorong protes yang terjadi di gedung Capitol, tempat para politisi berkumpul untuk mengesahkan kemenangan Presiden AS terpilih Joe Biden atas Trump dalam Pemilu. Seorang pengunjuk rasa perempuan bahkan ditembak dan tewas dalam kerusuhan.

 
Berita Terpopuler