Produksi Biodiesel Tahun Lalu Terserap 8,64 Juta KL

Jumlah pemanfaatan biodiesel di dalam negeri terus merangkak naik sejak 2017.

olipresses.net
Biodiesel (ilustrasi)
Rep: Intan Pratiwi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 2020 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi penyaluran biodiesel mencapai 8,64 juta kiloliter (kl). Dengan adanya pemanfaatan biodesel ini, pada tahun lalu pemerintah bisa menghemat devisa sebesar 2,6 miliar dolar AS.

Baca Juga

Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan pada tahun ini ditargetkan penyerapan biodiesel bisa meningkat. Pemerintah memasang target serapan biodiesel pada tahun ini bisa mencapai 9,20 juta kl.

"Mandatori penggunaan biodiesel telah berjalan dengan baik dan berhasil ditingkatkan dari B20 menjadi B30 pada Januari 2020," ujar Arifin di Kementerian ESDM, Kamis (7/1).

Sebelumnya, volume alokasi Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel ditetapkan sebesar 9,2 juta kl di 2021. Angka itu turun dibandingkan tahun 2020.

Besaran tersebut akan digunakan untuk pencampuran biodiesel sebesar 30 persen ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar (B30). "Penurunan tersebut disebabkan karena dampak pandemi Covid 19 yang diperkirakan pada tahun 2021 masih berlanjut," ujar Arifin.

Pertimbangan tersebut berkaca dari realisasi penyaluran biodiesel di tahun 2020. Hingga akhir Desember 2020, proyeksi realisasi sebesar 8,5 juta kl atau 88 persen dari target yang ditetapkan sebesar 9,6 juta kl.

"Penyebab terjadi penurunan sebesar 12 persen salah satunya adalah adanya pandemi Covid-19 dan terjadinya gagal suplai beberapa Badan Usaha BBN dalam penyaluran biodiesel," jelasnya.

 

Terkait penyaluran di tahun 2021, Pemerintah telah menunjuk 20 Badan Usaha (BU) BBM dan BU BBN sebagai pemasok biodiesel. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 252.K/10/MEM/2020 yang ditetapkan pada tanggal 18 Desember 2020.

Secara tahunan, jumlah pemanfaatan biodiesel terus merangkak naik sejak 2017, setelah sebelumnya mengalami fluktuasi. Pada tahun tersebut, jumlah pemanfaatan biodiesel mencapai 2,57 juta kl, turun dari tahun 2016 yang sebesar 3,01 juta kl.

Angka tersebut naik mencapai 3,75 juta kl pada 2018, lalu 6,39 juta kl pada 2019 dan mencapai 8,64 juta kl pada 2020. Ditargetkan pada 2021, jumlah pemanfaaan biodiesel ini bisa mencapai 9,2 juta kl.

Arifin juga turut membeberkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor ESDM sebesar 64,4 juta ton CO2. Penurunan ini dicapai melalui pemanfaatan EBT sebesar 53 persen, penerapan efisiensi energi 20 persen, penggunaan bahan bakar fosil rendah karbon 12 persen, pemanfaatan teknologi pembangkit bersih 9 persen dan kegiatan reklamasi pasca tambang 4 persen.

"Untuk 2021, ditargetkan penurunan emisi ini menjadi 67 juta ton CO2," ujarnya.

 

 
Berita Terpopuler