Kreativitas Prajurit Sersan Hadid Ciptakan Pesawat UAV

UAV bisa dirancang sebagai objek terbang untuk mencapai target pada dunia militer.

pendam siliwangi
Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto saat menyaksikan simulasi pesawat UAV karya prajurit Brigif 15/Kujang II.
Rep: Djoko Suceno Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kreativitas Serda Hadid Kharismawan, prajurit Brigade Infanteri (Brigif) 15/Kujang II, Kodam III Siliwangi, patut diacungi jempol. Alumni SMK di Semarang ini mampu membuat karya teknologi pesawat tanpa awak atau yang dikenal Unmanned Aerial Vehicle (UAV).

Hasil kreativitas Sertda Hadid ini dipertontonkan kepada Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto  dan Pejabat Utama Kodam III Siliwangi dalam kunjungan kerjanya di Mako Brigif 15/Kujang II, Jl Kebon Rumput, Kota Cimahi, Selasa (5/1).  Dalam simulasi tersebut, pesawat UAV mampu mengangkut bom dan dilepaskan serta mengenai target sasaran.

Usai menyaksikan kemampuan pesawat UAV, Pangdam memberikan apresiasi atas inovasi teknologi yang diciptakan Serda Hadid. Dia berharap karya tersebut bisa dikembangkan lebih canggih lagi dimasa mendatang. 

“Pesawat UAV ini oleh kita sudah di gunakan untuk menjaga perbatasan. Juga bisa digunakan untuk kepentingan di wilayah teritorial Kodam III Siliwangi,” kata dia.

 

Menurut Serda Hadid Kharismawan, dengan perkembangan teknologi saat ini, pesawat tanpa awak tersebut bukan hanya digunakan sebatas hobi. Lebih dari itu, kata dia, juga bisa dirancang sebagai objek terbang untuk mencapai sasaran atau target pada dunia militer.

Hadid mengatakan, pesawat UAV yang diberi nama Trainer Experimental (Dash 3) ini, memiliki spsikasi long wing 1,4 meter, power motor 900 kv/prop 11 x 7, battery lipo 3300 mAh, weight 2 kg, load master max 1 kg, flight computer control feiyu tech 41 OSD + GPS system atau auto pilot, altitude 500 M, coverage 3 km, serta wayponit 20.

Pesawat ini, sambung Hadid, dilengkapi dengan camera Sonny 1.000 Vtl Cmos, dengan endurance 45 minutes dioperasikan dengan remote control futaba radio, serta memerlukan lahan runway 100 m. "Untuk membuat UAV ini anggaran hanya menghabiskan sekitar Rp 8 juta," ujar dia.

 

Ke depan, sambung Hadid, buah karyanya ini akan disempurnakan agar memiliki kemamuan yang maksimal. Dia berharap, cita-citanya itu bisa terealisasi dan bermanfaat bagi kepentingan dunia militer. 

 
Berita Terpopuler