DKI Jakarta Prioritaskan Pemberian Vaksin untuk Nakes

Para pejabat Pemprov DKI Jakarta adalah kelompok yang paling akhir dapatkan vaksin

EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Seorang perawat yang memakai alat pelindung medis mempersiapkan vaksin. Para pejabat Pemprov DKI Jakarta adalah kelompok yang paling akhir dapatkan vaksin Covid-19. Ilustrasi.
Rep: Antara Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - DKI Jakarta memprioritaskan pemberian vaksin Covid-19 untuk tenaga kesehatan (nakes). Sedangkan pejabat di lingkungan pemerintah provinsi (pemprov) paling akhir mendapatkannya.

"Tentu ada prioritas (pemberian vaksin). Yang diutamakan tentu tenaga kesehatan seperti dokter, perawat. Yang utama mereka, sedangkan pejabat belakangan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Selasa.

Riza menyebut distribusi vaksin Covid-19 di Jakarta menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Satuan Tugas (Satgas) Nasional Penanganan Covid-19. "Nanti dari pemerintah pusat. Kami sifatnya menunggu dan terkait (distribusi vaksin) kewenangan dari pusat. Nanti kami lihat itu kami serahkan sepenuhnya kepada satgas pusat," katanya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro meminta masyarakat tidak lagi meragukan manfaat dari vaksin Covid-19 yang nantinya diberikan pemerintah. Menurut dia, vaksin yang akan diberikan itu sudah melalui tahapan uji klinis yang ketat disertai pengawasan dari otoritas pemerintah maupun lembaga internasional yang mengurusi kesehatan.

Vaksin adalah bentuk upaya pembuatan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit. "Ini adalah pencegahan agar masyarakat tidak perlu terpapar penyakit dahulu untuk menumbuhkan kekebalan tubuh atau imunitas," kata Reisa dalam keterangannya mengenai perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Kantor Presiden pada Senin (19/10).

Baca Juga

 
Berita Terpopuler