Hendak Demo, Buruh dari Bekasi Dicegat Polisi dan TNI

Buruh sebenarnya sudah melewati beragam birokrasi secara legal untuk demo.

ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Ribuan pekerja dari berbagai serikat buruh meneriakkan yel yel sebelum melakukan longmarch di Bekasi. (Ilustrasi)
Rep: Uji Sukma Medianti Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ribuan buruh dari Kabupaten Bekasi yang hendak berunjuk rasa ke Gedung DPR RI Senayan tertahan di kawasan MM2100. Sedianya, mereka akan melakukan demo menolak disahkannya RUU Cipta Kerja.

“Kawasan yang di MM2100 mengarah kemari sudah dicegat-cegatin dan di beberapa sekretariat ditongkrongi TNI dan Polisi,” kata salah satu Pengurus Cabang Federasi Sektor Pekerja, Percetakan, Penerbitan Media dan Informatika, (PC FSP PPMI) SPSI, saat dihubungi wartawan, Senin (5/10).

Pengurus FSP PPMI ini menuturkan, massa buruh dari Bekasi selain datang dari wilayah MM2100, ada juga yang dari Bantargebang, Rawa Pasung dan kawasan EJIP. Berdasarkan keterangan pengurus, ada tiga hingga empat pleton petugas yang berjaga.

“Jadi banyak yang jaga mereka nggak boleh ke luar. Mau maksa ke luar dijaga beberapa tameng-tameng. Padahal, kita sudah sangat-sangat menggunakan birokrasi (yang ada),” jelasnya.

Pengurus yang tak ingin disebutkan namanya ini mengaku, sudah melewati beragam birokrasi secara legal untuk dapat melaksanakan demo. Termasuk memenuhi undangan pihak kepolisian dan mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

“Pemberitahuan dipanggil polres (kami) datang dan menghimbau jangan terjadi keos dan harus terapkan protokol covid. Itu semua sudah kita gunakan, faktanya hari ini kita mau berangkat teman-teman sudah nyewa bus kita semua ditahan,” ujar dia.

 

 
Berita Terpopuler