Abbas: Hubungan UEA-Israel Menusuk Palestina dari Belakang

Mahmoud Abbas menilai UEA mengingkari hak-hak rakyat Palestina.

Mohamad Torokman/Pool Photo via AP
Presiden Mahmoud Abbas memberi isyarat selama pertemuan dengan kepemimpinan Palestina untuk membahas kesepakatan Uni Emirat Arab dengan Israel untuk menormalisasi hubungan, di kota Ramallah Tepi Barat pada hari Selasa, 18 Agustus 2020.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Selasa (19/8) mengatakan bahwa kesepakatan damai antara Uni Emirat Arab (UAE) dan Israel "menusuk Palestina dari belakang".

Baca Juga

Pernyataan presiden itu disampaikan selama pertemuan para pemimpin Palestina, dengan dihadiri oleh perwakilan gerakan Hamas Islam dan gerakan Jihad Islam, yang digelar di Kota Ramallah Tepi Barat. Presiden menyebutkan bahwa UAE sedang "berupaya mengakali kami bahwa kesepakatan damai dengan Israel sebagai imbalan untuk menghentikan rencana aneksasi oleh Israel, tetapi itu tidak benar."

"Emirat mengingkari hak-hak rakyat Palestina, pendirian negara masa depan Palestina serta isu Yerusalem," kata presiden.

Presiden Abbas meminta semua negara Arab agar tunduk pada Inisiatif Perdamaian Arab, yang diluncurkan pada 2002, dengan ketetapan bahwa negara Arab hanya dapat menormalisasi hubungan dengan Israel setelah isu Palestina terselesaikan.

 
Berita Terpopuler