Aksi Unjuk Rasa Mengecam Kesepakatan UEA dan Israel

Keputusan normalisasi hubungan tersebut dinilai telah mengkhianati rakyat Palestina.

Pengunjuk rasa Tunisia memegang potret Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dengan kata pengkhianat tertulis di bawahnya, saat aksi unjuk rasa menentang hubungan diplomatik UEA dengan Israel, di depan Kedubes UEA di Tunis, Tunisia, Rabu (18/8/2020).

Pengunjuk rasa Tunisia memegang potret Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dengan kata pengkhianat tertulis di bawahnya, saat aksi unjuk rasa menentang hubungan diplomatik UEA dengan Israel, di depan Kedubes UEA di Tunis, Tunisia, Rabu (18/8/2020).

Seorang pengunjuk rasa Tunisia membakar foto Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan yang dicoret dengan kata pengkhianat di bawahnya, saat aksi unjuk rasa menentang hubungan diplomatik UEA dengan Israel, di depan Kedubes UEA di Tunis, Tunisia, Rabu (18/8/2020).

Pengunjuk rasa Tunisia memegang potret Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dengan kata pengkhianat tertulis di bawahnya, saat aksi unjuk rasa menentang hubungan diplomatik UEA dengan Israel, di depan Kedubes UEA di Tunis, Tunisia, Rabu (18/8/2020).

Sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa menentang hubungan diplomatik UEA dengan Israel, di depan Kedubes UEA di Tunis, Tunisia, Rabu (18/8/2020).

Red: Mohamad Amin Madani

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa menentang hubungan diplomatik UEA dengan Israel, di depan Kedubes UEA di Tunis, Tunisia, Rabu (18/8/2020).

Kesepakatan pembukaan hubungan diplomatik antara Uni Emirat Arab dan Israel baru-baru ini, mendapat kecaman dari berbagai pihak di negara-negara Arab dan Islam. Keputusan normalisasi hubungan tersebut dinilai telah mengkhianati perjuangan rakyat Palestina. 

 

 
Berita Terpopuler