Top 5 News: Islamofobia, Mualaf, & Pilkada Solo tanpa PKS

PKS tak punya koalisi di Pilkada Solo menyedot perhatian pembaca.

Antara/Mohammad Ayudha
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan kepada Wartawan saat berada di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/7/2020). Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa resmi mendapat rekomendasi PDI Perjuangan untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada Pilkada serentak Desember mendatang.
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga berita terkait Islamofobia masuk dalam daftar lima berita paling banyak dibaca di Republika.co.id pada Jumat (15/8). Namun, cerita kegigihan Khatib Bungsu membuat Raja Launru memeluk Islam memuncaki daftar top 5 news.

Berikut kami rangkum top 5 news paling banyak dibaca di Republika.co.id pada Jumat, 15 Agustus 2020.

1. Kegigihan Khatib Bungsu Membuat Raja Launru Jadi Mualaf
BULUKUMBA -- Dalam catatan sejarah, ada sejumlah tokoh yang berjasa menyebarkan Islam di Bumi Sulawesi. Salah satunya adalah Jawad Khatib Bungsu Syaikh Nurdin Ariyani.

Dia adalah ulama asal Sumatra Barat. Ulama yang terkenal dengan panggilan Datuk Ri Tiro ini datang ke Sulawesi Selatan bersama tiga ulama lainnya yang berasal dari Sumatra Barat, yaitu Datuk Patimang dan Datuk Ribandang. Mereka mendaratkan kakinya di Sulawesi Selatan pada 1604.

Setibanya di Pelabuhan Pare-Pare, mereka langsung memisahkan diri. Datuk Ribandang menyebarkan Islam di daerah Gowa dan Tello. Sementara Datuk Patimang lebih banyak menyebarkan Islam di daerah Suppa, Soppeng, Wajo, dan Luwu. Sedangkan Datuk Ri Tiro memilih berdakwah di Bantaeng dan Bulukumba.

Baca berita selengkapnya di sini

2. KH Athian Heran Makin Banyak yang Berani Menista Agama
JAKARTA -- Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI), KH Athian Ali heran sekarang orang-orang semakin berani melakukan penistaan terhadap agama orang lain. Hal ini disampaikannya setelah penangkapan Apollinaris yang kerap melakukan penghinaan terhadap agama Islam dan Nabi Muhammad SAW.

KH Athian juga berpesan kepada umat Islam agar berkoordinasi dengan aparat keamanan bila menemukan kasus penistaan agama. Umat Islam diingatkan agar tidak melakukan tindakan anarkis yang dilarang oleh hukum.

Untuk itu, ia meminta aparat kepolisian bertindak dengan cepat dan tegas terhadap pelaku penista agama."Kalau aparat nanti tidak segera mengambil sikap tegas, ini yang membuat umat Islam tidak percaya lagi kalau aparat akan mengambil tindakan, nanti umat Islam dengan sangat terpaksa melakukan tindakan sendiri yang menyalahi secara hukum," kata KH Athian kepada Republika, Kamis (13/8).

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Wasekjen PA 212: Rezim Menjadi 'Surga' Bagi Penista Agama
JAKARTA -- Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menyoroti maraknya penista agama akhir-akhir ini. Terakhir, seorang penulis buku "Jokowi dan Ben-Hur", Apollinaris Darmawan (68 tahun) melakukan penistaan terhadap agama Islam. Menurutnya, rezim saat ini menjadi surga bagi penista agama, karena lemahnya penegakkan hukum.

"Sudah saya sering katakan baik dimimbar, diacara acara terbuka dalam diskusi publik juga di media bahwa Indonesia khususnya direzim ini sudah menjadi surga bagi penista agama," tegas Novel saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (13/8).

Novel menduga, fenomena ini adalah permainan rezim yang membuka gerbang emas untuk neo Partai Komunis Indonesia (PKI) yang ingin melumpuhkan unsur Ketuhanan Maha Esa. Buktinya, dengan membiarkan dan memberi dukungan untuk penista agama dalam jabatan tertentu.

Baca berita selengkapnya di sini

4. Saat Anti-Islam Marak, Muslim Amerika Serikat Justru Tambah
Sentimen anti-Muslim menjadi tersebar luas di masyarakat Amerika Serikat setelah serangan teroris September 2001. Fenomena ini adalah hasil dari upaya yang sangat terkoordinasi dengan baik oleh jaringan kecil organisasi anti-Muslim. Mereka tidak hanya berhasil di media massa, tetapi juga semakin memengaruhi kebijakan kontraterorisme.

Namun, di tengah-tengah sentimen Anti-Islam di Amerika Serikat, justru populasi Muslim di negeri asal Paman Sam itu meningkat. Islam adalah agama terbesar ketiga di Amerika Serikat setelah Kristen dan Yahudi. Menurut sebuah studi yang dilakukan Pew Research pada 2010 jumlah Muslim di Amerika Serikat yakni 0,9 persen dari total populasi Amerika Serikat.

Namun, perkiraan baru pada 2016 mengungkap bahwa akan ada 3,3 juta Muslim yang tinggal di Amerika Serikat atau sekitar satu persen dari total penduduk Amerika Serikat. Edward E Curtis, dalam Muslims in America: A Short History (2009) menjelaskan, pertumbuhan jumlah umat Islam di Amerika Serikat ini didorong dengan tingginya angka kelahiran dari komunitas imigran keturunan Arab dan Asia Selatan. Sekitar 72 persen dari Muslim Amerika Serikat adalah imigran atau generasi kedua.

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Tak Punya Kawan Koalisi, Ini yang Dilakukan PKS
SOLO - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini dipastikan tidak memiliki rekan koalisi untuk dapat mengusung pasangan calon dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Solo 2020. Diketahui, partai lain yang memiliki kursi legislatif telah menyatakan dukungan secara resmi kepada pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar Ismail, mengatakan, sejak awal PKS ingin bisa menciptakan demokrasi yang sehat di Solo sebagai tanggung jawab partai politik. Sebelum adanya rekomendasi pasangan PDIP, PKS berharap bisa memunculkan lawan tanding dalam Pilkada Solo dengan membentuk koalisi.

"Tetapi, perkembangan politik saat ini semua partai nonPKS sudah menjadi satu koalisi besar. PKS inginnya ada dua calon. Dengan seperti ini, besok Jumat-Sabtu (14-15/8) kami mau konsolidasi DPD PKS Solo untuk menyikapi perkembangan, karena pendaftaran masih sampai 6 September," kata Ghofar saat dihubungi Republika, Kamis (13/8).

Baca berita selengkapnya di sini.

BONUS 6. Jalan Pangeran Jayakarta Mulai Hari Ini Berlaku Satu Arah
BEKASI -- Mulai Jumat (14/8), Jalan Pangeran Jayakarta, Medan Satria, Kota Bekasi akan diujicoba lalu lintas satu arah. Ruas jalan ini biasanya ada dua arah baik sisi utara maupun selatan. Namun, karena kesemrawutan lalu lalang kendaraan akhirnya diberlakukan manajemen lalu lintas satu arah.

"Sebenarnya sudah digunakan tapi jadi semrawut dua arah gitu. Jadi pengennya kita satu arah sebelah selatan," tutur Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi, Teguh Indrianto saat dihubungi wartawan, Kamis (13/8).

Teguh menjelaskan, nanti ada jembatan yang digunakan untuk putaran. Dengan begitu, diharapkan dapat mengurai kemacetan dan meminimalisasi kecelakaan. Di samping itu, lalu lintas dua arah juga besar volumenya.

"Nah tadi rapat kedua finalisasi dicoba di hari Jumat pukul 09.00. Kita coba dua pekan deh, sama kaya di underpass tempo hari," tutur dia.

Teguh mengatakan, tak ada pengalihan arus dalam uji coba lalu lintas satu arah di Jalan Pangeran Jayakarta ini. Namun, pengendara yang tadinya bisa belok kanan langsung, sekarang harus mengikuti skema arus lalu lintas satu arah.

Baca berita selengkapnya di sini.

 
Berita Terpopuler