Ulang Tahun ke-9, Rumah Belajar Sediakan Fitur-Fitur Baru

Rumah Belajar telah memiliki Kelas Maya sebagai learning management system

Kemendikbud.go.id
Platform belajar daring milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Rumah belajar menginjak usia ke-9 tahun.
Rep: Inas Widyanuratikah Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform belajar daring milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Rumah belajar menginjak usia ke-9 tahun. Plt Kepala Pusdatin Kemendikbud, Hasan Chabibie, mengatakan inovasi menjadi kata kunci dan TIK di sekolah bisa meningkatkan kualitas pembelajaran maupun layanan.

Di era pandemi Covid-19, Hasan menilai ada banyak hal yang harus diperhatikan agar semangat belajar peserta didik terjaga. Sebab, untuk pertama kalinya hampir seluruh sekolah di Indonesia dipaksa untuk cepat beradaptasi dalam proses pembelajaran jarak jauh.

"Di satu sisi para guru mungkin memiliki keterbatasan dalam menyampaikan sejumlah materi. Sementara adik-adik kita yang adalah digital native juga membutuhkan informasi yang bisa mereka dapatkan di dunia maya sehingga lebih termotivasi pada saat mereka menggunakan semua media itu tadi," kata Hasan, dalam keterangannya, Jumat (17/7).
 
Pada perjalanannya dari masa ke masa, Rumah Belajar berkembang dari sekadar aplikasi digital yang menyediakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bank soal pengayaan. Saat ini, telah tersedia berbagai fitur pembelajaran dari sumber belajar yang menyediakan konten belajar interaktif baik itu yang berbasis video, audio, dan multimedia.

Selain itu, saat ini Rumah Belajar telah memiliki Kelas Maya sebagai learning management system, Laboratorium Maya untuk simulasi percobaan sains digital, Buku Sekolah Elektronik, Wahana Jelajah Angkasa, Karya Bahasa dan Sastra dan masih banyak lagi.
 
Pada perayaan ulang tahun ke-9 ini, Rumah Belajar meluncurkan fitur baru yaitu Edugame. Edugame adalah fitur permainan interaktif yang memastikan siswa dapat memahami konsep dasar materi dengan bermain permainan digital interaktif.
 
Selain fitur-fitur pembelajaran untuk siswa, Rumah Belajar juga menyediakan fitur Sistem Informasi Manajemen Pelatihan TIK (SimpaTIK) yang menyediakan informasi kegiatan peningkatan kompetensi TIK untuk pembelajaran yang menargetkan guru, baik PNS maupun Non-PNS.

Masifnya pemanfaatan Rumah Belajar tidak terlepas dari peran Duta Rumah Belajar masing-masing provinsi. Saat ini Kemendikbud memiliki 102 Duta Rumah Belajar yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten dari Aceh hingga Papua.
 
"Para guru ini menjadi contoh penerapan belajar jarak jauh pada era pandemi. Selain mensosialisasikan program-program Kemendikbud terkait Belajar dari Rumah kepada guru dan siswa di daerahnya, Duta Rumah Belajar juga menerapkan model-model pembelajaran inovatif untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh," kata Hasan.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler