PBB Kritik Kurangnya Koordinasi Global untuk Tangani Corona

Tindakan terpisah dari banyak negara dinilai tidak akan mengalahkan pandemi corona.

AP Photo/Mary Altaffer
Sekjen PBB Antonio Guterres
Rep: Kamran Dikarma Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengkritik kurangnya koordinasi internasional dalam penanganan Covid-19. Dia memperingatkan kebijakan yang melakukan sesuatu secara sendiri-sendiri oleh banyak negara tidak akan mengalahkan pandemi.

Baca Juga

"Ada kurangnya koordinasi di antara negara-negara dalam menanggapi Covid," kata Guterres dalam sebuah wawancara dengan Associated Press pada Selasa (23/6).

Menurutnya, saat ini yang perlu dilakukan adalah membuat negara-negara memahami bahwa dengan bertindak secara terpisah, mereka menciptakan situasi yang keluar kendali. Koordinasi global adalah kunci untuk penanganan pandemi Covid-19.

Koordinasi dalam konteks ini tak hanya menyatukan kapasitas semua negara, tapi juga bekerja sama dalam hal perawatan, mekanisme pengujian, dan vaksin yang dapat diakses semua pihak. "Ini adalah cara kita mengalahkan pandemi," ujarnya.

Pada 23 Maret lalu, Guterres telah menyerukan gencatan senjata global untuk semua konflik yang tengah berlangsung di berbagai negara. Hal itu perlu dilakukan agar penanganan wabah di negara-negara terkait dapat dilakukan secara maksimal.

Namun, Guterres mengakui bahwa seruannya hanya memperoleh respons yang terbatas. "Saya frustrasi, tentu saja, dengan kurangnya kerja sama internasional pada saat ini. Tapi saya berharap bahwa generasi baru akan dapat membuat perubahan di masa mendatang," katanya.

Kasus Covid-19 global telah menembus angka 9,2 juta. Sebanyak 477 ribu orang telah meninggal akibat pandemi. 

 
Berita Terpopuler