Martha Tilaar Ungkap Strategi Bertahan di Tengah Pandemi

Produksi hand sanitizer jadi salah satu cara bertahan Martha Tilaar.

Antara/Muhammad Adimaja
Vice Chairwoman Martha Tilaar Group Wulan Tilaar (kiri) menerapkan strategi bertahan selama pandemi Covid-19.
Rep: Iit Septyaningsih Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 berdampak ke hampir semua sektor industri. Tak terkecuali industri kecantikan dan kosmetik.

Hal itu membuat Martha Tilaar Group menerapkan strategi bertahan. "70 persen karyawan kami adalah perempuan, jadi ini tanggung jawab kita bersama, harus bisa menghadapi bersama, selama ini kita lakukan survival program," tutur Vice Chairwoman PT Martina Berto Tbk atau Martha Tilaar Group Wulan Tilaar, dalam webinar pada Kamis, (4/6).

Strategi bertahan yang dilakukan, kata dia, meliputi reseller program, yakni program insentif penjualan bagi karyawan. Lalu production switching atau beralih dari kecantikan ke kesehatan.

"Kita produksi hand sanitizer dan disinfektan. Ini strategi tepat yang membantu kita bertahan," kata Wulan.

Perusahaan, lanjutnya, juga mengembangkan produk herbal. "Kita kembangkan herbal drinks untuk tambahkan income kita," ujar dia.

Martha Tilaar pun lebih aktif menjalankan program belanja dari rumah. Kemudian mengedukasi konsumen lewat berbagai konten menarik di media sosial seperti menggelar kelas online tutorial make up, dan sebagainya.

"Jadi basic-nya, apa yang kita butuhkan dan apa yang kita miliki. Ini bisa jadi kekuatan kita," tutur Wulan.




Baca Juga

 
Berita Terpopuler