Apindo Sumut Imbau Pengusaha Tidak PHK karyawan

PHK bisa jadi dilema bagi perusahaan.

ANTARA/fauzan
Seorang buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan pabriknya di Benda, Kota Tangerang, Banten, kemarin. Secara terpisah, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatra Utara mengimbau perusahaan sedapat mungkin tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan meski kinerja perusahaan terganggu akibat pandemi Covid-19.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatra Utara mengimbau perusahaan sedapat mungkin tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan meski kinerja perusahaan terganggu akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga

"Selain mempertimbangkan kondisi karyawan, juga harus dipikirkan kondisi keuangan perusahaan dan termasuk gejolak sosial di tengah masyarakat akibat PHK," ujar Sekretaris Apindo Sumut Laksamana Adiyaksa di Medan, Sumut, kemarin.

Dia menegaskan Apindo mengingatkan pengusaha pandemi Covid-19 ini bukan waktu yang tepat juga untuk melakukan PHK. PHK juga menjadi beban pengusaha karena harus membayar pesangon dengan jumlah dana yang tidak sedikit.

Padahal, di saat seperti ini, aliran kas perusahaan juga sedang terganggu. Bila perusahaan harus berhenti beroperasi karena pandemi Covid-19, maka Apindo menyarankan untuk merumahkan dengan sebelumnya dibuat kesepakatan dengan para pekerja.

"PHK ke depannya juga bisa jadi dilema bagi perusahaan karena harus mencari SDM baru yang belum tentu kinerjanya teruji seperti karyawan lama saat operasional pulih," kata Laksamana.

Karyawan diharapkan Apindo juga bisa mengerti kebijakan yang diambil perusahaan seperti merumahkan. Karena pandemi Covid-19 merupakan pandemi global yang mengganggu kinerja perusahaan.

"Apindo terus berupaya membantu perusahaan dengan meminta pemerintah terus melakukan berbagai kebijakan yang dapat menolong pengusaha," ujar Laksamana.

Sementara itu, pengusaha hotel, Denny S Wardhana, mengakui manajemen hotel termasuk dirinya dengan Garuda Plaza Hotel, telah merumahkan ratusan karyawan sejak April 2020. "Merumahkan karyawan merupakan langkah terbaik yang diambil manajemen untuk mengatasi kesulitan keuangan dampak Covid-19," kata Denny.

 

 
Berita Terpopuler