Tiga Bayi PDP Meninggal Dunia di DIY tak Masuk Data Covid-19

Bayi ini memiliki riwayat kontak dengan orang tuanya yang bekerja di Klaten.

MgIT03
Ilustrasi virus corona masuk Indonesia
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Tiga bayi berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia tidak masuk dalam data PDP meniggal dunia dan mapping penyebaran Covid-19 di DIY. Hal ini dikarenakan belum adanya laporan dari rumah sakit maupun dinas setempat.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, tiga bayi tersebut berumur 10 hari, berumur satu tahun dan berumur sembilan bulan. Bayi usia 10 hari dan satu tahun meninggal dunia pada 13 April, sementara bayi berusia sembilan bulan meninggal pada 15 April.

Ia menjelaskan, bayi yang berumur 10 hari ditangani di RS PKU Kota Yogyakarta. Bayi ini memiliki riwayat kontak dengan orang tuanya yang bekerja di Klaten, Jawa Tengah.

Bayi PDP meninggal dunia ini belum masuk dalam data dan mapping penyebaran Covid-19 karena tidak ada laporan meninggal dari Dinas Kabupaten Sleman. "Sudah dilakukan swab sekali, ada penyakit penyerta. Hasil laboratorium belum keluar," kata Berty kepada wartawan, Kamis (16/4).

Selain itu, bayi yang berumur satu tahun ditangani di RS Pratama Yogyakarta. Bayi yang beralamat di Kabupaten Bantul ini belum menjalani tes swab Covid-19, namun sudah melakukan rapid test.

"Tidak ada riwayat perjalanan dan memiliki pneumonia berat. Dari pihak rumah sakit belum laporan ke kabupaten dan provinsi," ujarnya.

Sementara itu, bayi yang berusia sembilan bulan beralamat di Kabupaten Sleman dan ditangani di RS Sakina Idaman. Bayi ini pun sudah menjalani satu kali tes swab Covid-19 dan hasil laboratorium belum keluar. "Meninggal pukul 14.00 WIB tanggal 15 April dan laporan belum masuk ke Sleman dan provinsi," jelas Berty.

 

 

 

 
Berita Terpopuler