Pendapatan Ritel Prancis Anjlok 24 Persen karena Lockdown

Lockdown yang diterapkan di Prancis membuat banyak toko tutup.

AP/Francois Mori
Sejumlah warga beristirahat dan makan di tempat penampungan Aurore yang dkhususkan untuk para tunawisma dan migran di Paris, Kamis (2/4). Di tengah-tengah kebijakan lockdown di Prancis akibat virus corona, pekerja amal di asosiasi Aurore Prancis menyiapkan lebih dari seribu makanan sehari untuk para migran dan para tunawisma
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pendapatan ritel Prancis merosot 24 persen sejak Februari hingga Maret akibat karantina nasional. Karantina nasional yang diterapkan karena pandemi virus corona membuat banyak toko tutup.

Data dari bank sentral Prancis mengungkap penjualan barang-barang industri turun lebih dari 43 persen sementara penjualan makanan turun hanya 0,9 persen. Data Bank of France menyebut pendapatan yang anjlok pada Maret itu berarti bahwa penjualan barang-barang ritel turun sebesar 7,2 persen pada kuartal pertama dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Gerai-gerai ritel kecil mengalami penurunan penjualan 9,6 persen sementara ritel-ritel besar pada umumnya mengalami peningkatan 1,7 persen.

Baca Juga

Secara khusus, penjualan supermarket tumbuh sebesar 7,4 persen pada kuartal pertama ini dan pasar swalayan besar mengalami kenaikan penjualan 1,7 persen. Hal ini mengimbangi penurunan 19,3 persen yang terjadi pada penjualan di toserba-toserba.

TAKE

 
Berita Terpopuler