India Berlakukan 14 Jam Pembatasan Kegiatan di Luar

Warga India diminta di rumah dari 07.00 hingga 21.00.

AP Photo/Altaf Qadri
Petugas membersihkan gerbang otomatis stasiun metro di New Delhi, India, Jumat (13/3). Disinfeksi dilakukan sebagai upaya pencegahan virus corona di India.(AP Photo/Altaf Qadri)
Rep: Dwina Agustin Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- India memberlakukan jam pembatasan kegiatan di luar ruangan sampai 14 jam pada Ahad (22/3). Langkah ini untuk membatasi virus corona menyebar cepat di negara yang sudah terinfeksi 315 orang ini.

Perdana Menteri Narendra Modi dalam pidatonya sudah mendesak warga untuk tetap berada di dalam rumah dari 07.00 hingga 21.00 waktu setempat.  "Mari kita semua menjadi bagian dari jam pembatasan ini, yang akan menambah kekuatan luar biasa untuk melawan ancaman COVID-19," kata Modi melalui Twitter beberapa menit sebelum jam malam dimulai pada Ahad (22/3).

Modi mengatakan, upaya ini harus dilakukan untuk membantu keadaan di masa depan. Beberapa negara bagian India bahkan telah mengumumkan langkah-langkah untuk menghentikan penyebaran virus.

Sebanyak empat kota di negara bagian Gujarat telah menyatakan penutupan total hingga 25 Maret. Negara bagian Rajasthan, memerintahkan penutupan hingga 31 Maret.

Baca Juga

Sementara negara bagian timur dan tengah menghentikan operasi bus antar-negara untuk mencegah eksodus para pencari nafkah harian dari pusat-pusat kota ke desa-desa.

Para pemimpin negara mendesak warga untuk tidak terburu-buru pergi desa agar menghindari keramaian kereta dan bus untuk mencegah penyebaran virus. Ketegangan meningkat, dengan pekerja yang marah memprotes di beberapa stasiun bus terhadap penutupan secara tiba-tiba layanan transportasi.

Acara pribadi, seperti pernikahan, dan pemilihan lokal dibatalkan. Pemerintah federal mempercepat produksi masker dan mengizinkan produsen deodoran memproduksi sanitizer.

Modi telah meminta warga untuk berdiri di balkon dan dekat jendela pada Ahad malam untuk aksi solidaritas. Dia meminta warga untuk bertepuk tangan atau membunyikan lonceng  agar menjadi penyemangat bagi personil darurat dan pekerja sanitasi yang berada di garis depan dalam perang melawan virus korona.

 
Berita Terpopuler