Israel Mencari Alasan Batasi Warga Palestina ke Al-Aqsha

Selasa , 25 Jul 2017, 13:27 WIB
Masjid Al Aqsha
Foto: alaqsa-mosque.blogspot.com
Masjid Al Aqsha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR R, Rofi Munawar menyesalkan tindakan Israel yang semakin menjadi-jadi di Komplek Masjid Suci al-Aqsha Palestina. Meski sudah dibuka kembali secara bertahap untuk umum pada Ahad (16/7), namun pengamanan yang dilakukan Israel di masjid tersebut dinilai terlalu berlebihan dan kelewat batas, khususnya bagi warga Palestina yang hendak beribadah.

Israel memasang kamera pengawas dan pendeteksi logam. "Pihak Israel pascakejadian penembakan polisi seakan punya beribu alasan untuk membatasi dan bahkan melakukan tindakan kekerasan kepada warga Palestina yang hendak beribadah di Masjid al-Aqsha," kata Rofi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (25/7).

Legislator asal Jawa Timur ini mengatakan, alih-alih meminta maaf dan bertanggung jawab atas penembakan mufti besar Imam Masjid al-Aqsha, Israel justru melakukan tindakan-tindakan yang kontraproduktif dalam upaya mencari usaha damai. "Kebijakan pembatasan yang berlebihan sejatinya akan semakin menumbuhkan konflik yang berkepanjangan dan membawa kondisi krisis di al-Aqsha semakin memburuk," ujarnya.

Sikap Israel, kata dia, pada dasarnya telah melanggar kedaulatan masyarakat Palestina untuk beribadah. Israel semena-mena membatasi akses terhadap situs suci Masjid al-Aqsha.

Rofi juga menyesalkan atas lambatnya sikap tegas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap rangkaian kekerasan yang dilakukan oleh pihak Israel dalam kurun waktu satu bulan ini. "Sikap PBB ini sangat disayangkan dan secara pasti kondisi tersebut semakin meneguhkan posisi Israel yang sewenang-wenang," ujar Rofi.

Dia mendorong komunitas internasional untuk berperan aktif dalam mewujudkan kondisi kondusif di Masjid al-Aqsha. Rofi berujar, sikap Indonesia terhadap kedaulatan Palestina jelas dan tegas. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai politik luar negeri Indonesia yang menentang segala bentuk penjajahan di muka bumi. Sejalan dengan sikap itu sudah banyak ratifikasi yang ditorehkan oleh Indonesia diantaranya menginisiasi Piagam Dukungan Palestina di Konferensi Asia Afrika (KAA) dan mendukung resolusi terbaru Unesco terkait Masjid al-Aqsha.