DPR-Parlemen Cina Bahas Pelemahan Mata Uang

Kamis , 17 Sep 2015, 15:25 WIB
Pemerintah Cina mendevaluasi Yuan untuk meningkatkan kinerja perekonomian dalam negeri.
Foto: Sunstar.com.ph
Pemerintah Cina mendevaluasi Yuan untuk meningkatkan kinerja perekonomian dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menerima kunjungan Delegasi Komisi Anggaran Parlemen Cina yang dipimpin Wakil Ketua Liu Xiuwen. Taufik Kurniawan didampingi Pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Ketua Grup Kerja Sama (GKSB) DPR-Parlemen Cina Sareh Wiyono dan Sekjen DPR Winantuningtyastiti.

Kedatangan rombongan Liu bermaksud untuk bertukar pikiran terkait situasi ekonomi global termasuk pelemahan mata uang. Kali ini, kunjungan Delegasi parlemen Cina sifatnya lebih  spesifik mengenai anggaran. Kunjungan tersebut, kata Taufik,  sebagai tindaklanjut dari pertemuan sebelumnya. Pertemuan kali ini menyangkut hal-hal yang sangat teknis  akan dibahas dalam pertemuan dengan Badan Anggaran yang saat ini tengah bekerja keras  menyusun RAPBN 2016 bersama pemerintah. Mereka ingin melihat langsung bagaimana proses penganggaran, bagaimana proses politiknya  dan dukungan transparansi publik.

"Kita apresiasi kedatangan mereka, sebab hubungan  DPR dengan Parlemen Tiongkok selama ini sudah terjalin dengan cukup baik,” kata  Taufik, Kamis (17/9).

Menurut dia, kunjungan delegasi  anggota Badan Anggaran Parlemen Cina sekarang ini adalah waktu tepat. Dalam pembahasan RAPBN 2016 ini diharapkan dapat mengakomodir prioritas program kerja pemerintah. Sedangkan dalam kaitan hubungan diplomatik kedua negara, hal ini terkait adanya kedekatan  emosional  antara Cina dan Indonesia yang diawali saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Beijing dan kunjungan sebaliknya Ketua Parlemen Cina ke Indonesia.

Dalam situasi yang penuh  tantangan global ini, Taufik berharap kedua parlemen  bisa saling kerja sama, saling mendukung karena beberapa saat  lalu Ketua Parlemen Cina mengungkapkan keinginannya untuk membuka bank-bank Cina di Indonesia. Sebaliknya bank-bank Indonesia juga akan membuka kantor cabangnya di Cina sehingga diharapkan adanya dukungan dari parlemen Cina.