Sunday, 19 Syawwal 1445 / 28 April 2024

Sunday, 19 Syawwal 1445 / 28 April 2024

Gula Semut Asal Kabupaten Magelang Berjaya di Pasar Malaysia

Kamis 24 Aug 2023 18:39 WIB

Red: Gita Amanda

Tanggal 21 Agustus 2023 lalu, salah satu produk unggulan Kabupaten Magelang, yaitu gula semut secara resmi diekspor ke Malaysia.

Tanggal 21 Agustus 2023 lalu, salah satu produk unggulan Kabupaten Magelang, yaitu gula semut secara resmi diekspor ke Malaysia.

Foto: Bea Cukai
Gula batok sebelumnya dipandang sebelah mata dan dihargai rendah di pasar lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Tanggal 21 Agustus 2023 lalu, salah satu produk unggulan Kabupaten Magelang, yaitu gula semut secara resmi diekspor ke Malaysia. Produk olahan gula batok yang sebelumnya dipandang sebelah mata dan dihargai rendah di pasar lokal ini, kini berjaya di negara tetangga.

PT Nira Lestari International ialah produsen sekaligus eksportir gula semut tersebut. UMKM yang berlokasi di Dusun Semen, Desa Trenten, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang ini pada awalnya adalah Kelompok Wanita Tani (KWT). Sebelumnya, KWT tersebut hanya memproduksi dan menjual gula batok dari sadapan pohon kelapa yang dihargai sangat rendah oleh tengkulak, bahkan harganya sampai anjlok pada tahun 2013. 

Baca Juga

Direktur Utama PT Nira Lestari Internasional, Ella Rizki FM mengatakan pihaknya mulai memperkenalkan produk gula semut pada tahun 2012 dan sempat mendapat pertentangan. "Tapi dengan kesabaran, akhirnya banyak masyarakat yang paham. Kemudian, mereka memproduksi dan menampung produknya di unit pengolahan hasil atau UPH. Hingga akhirnya kami berinisiatif untuk mengekspor produk gula semut tersebut ke mancanegara," ujar Ella, yang juga seorang penduduk asli Desa Trenten.

Dalam ekspor kali ini, perusahaan juga telah memasarkan produknya dengan merek sendiri, sehingga komoditas yang diekspor mempunyai nilai yang lebih tinggi. Dari gula batok yang hanya bernilai ribuan rupiah per kilogram, diolah menjadi produk gula semut yang harganya sekitar Rp 30 juta per ton. Lalu, ketika diproduksi dengan merek sendiri, harganya melambung menjadi Rp 150 juta per ton.

Keberhasilan UMKM ini melaksanakan ekspornya tak terlepas dari bantuan pemerintah, khususnya pemerintah daerah yang terdiri dari Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan serta asistensi ekspor dari Bea Cukai Magelang. Melalui asistensi ekspor dan pelayanan yang diberikan, Bea Cukai Magelang hadir membantu para pelaku UMKM untuk dapat melaksanakan ekspor produknya dan meningkatkan perekonomian Indonesia.

Kepala Kantor Bea Cukai Magelang, Imam Sarjono, yang turut hadir dalam pelepasan ekspor gula semut tersebut mengatakan bahwa Bea Cukai terus berupaya mendorong pelaku UMKM untuk dapat naik kelas menjual produknya di pasar internasional. Mengingat total jumlah UMKM di Indonesia saat ini sebanyak 64,2 juta atau 99,99 persen dari seluruh jumlah pelaku usaha di Indonesia, akan tetapi kontribusi ekspor produk UMKM hanya 15,65% bila dibandingkan dengan produk dari pengusaha besar.

“UMKM memberikan kontribusi yang sangat signifikan untuk perekonomian bangsa. Hal ini lah yang terus Bea Cukai jaga dan tingkatkan, selaras dengan tugas dan fungsi instansi ini sebagai trade facilitator dan industrial assistance. Kami senang sekali karena produk gula semut dari Kabupaten Magelang bisa diekspor ke negara tetangga. Terlebih lagi, ekspor ini dilaksanakan secara langsung ke Malaysia tanpa melalui pihak ketiga,” ujar Imam.

 

 

 

Ia pun berharap terlaksananya ekspor gula semut tersebut memotivasi pelaku UMKM lainnya untuk mengembangkan produknya dan mengekspansi pasar mancanegara. "Dari kegiatan ini, mudah-mudahan banyak UMKM lain yang bisa menyusul, sehingga semakin memperkuat perekonomian kita,” tutup Imam.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler