Selasa 05 Jan 2021 10:17 WIB
Cerita di Balik Berita

Gagal Masuk DPR Saat Soeharto Lengser

Karena gas air mata, aku gagal masuk ke DPR saat demo pelengseran Soeharto pada 1998.

Aksi Mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR di Jakarta (19/05/1998), untuk melengserkan Presiden Soeharto. Ini dilakukan setelah peristiwa penembakan terhadap Mahasiswa Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998 yang membuat seluruh masyarakat marah dan berduka.
Foto:

Belum jauh melangkah, tiba-tiba terdengar suara seperti letusan. Sebuah benda berasap jatuh di depanku. Kira-kira 10 meter jaraknya. Asap itu membumbung ke atas dan dibawa angin ke arahku.

Beberapa detik kemudian asap sampai ke wajahku. Aku berusaha menutup mulut dan hidung dengan tangan. Tapi terlambat. Asap itu terlanjur terhirup.

photo
Demonstrasi mahasiswa UI di Kampus Universitas Indonesia Salemba, Jakarta, (5/5/1998) menuntut reformasi dan lengsernya Presiden Soeharto. - (Roby Irsyad/Republika)

Asap itu adalah gas air mata atau lacrimator. Gas air mata adalah semacam senjata kimia berupa gas yang biasa digunakan untuk melumpuhkan. Polisi paling sering memakainya untuk membubarkan demonstrasi. Bentuknya semprotan, bisa juga granat.

Gas ini terdiri dari senyawa padat aerosol atau senyawa cair yang diuapkan. Gas air mata mengakibatkan iritasi pada selaput lendir di mata, hidung, mulut, dan paru-paru.

Dampaknya langsung terasa. Hidungku terasa perih. Mata apalagi, rasanya nyeri. Air mata mengalir keluar begitu saja. Pandangan kabur. Dadaku juga terasa sesak. Baru kali ini aku merasakan gas air mata.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement