REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu Kota Portugal, Lisabon difavoritkan untuk menjadi tuan rumah turnamen mini Liga Champions 2019/20. Turnamen mini ini digelar untuk menyelesaikan babak perempat final hingga final Liga Champions yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 sejak Maret lalu.
UEFA memberikan lampu hijau turnamen itu akan digelar pada Agustus. Sementara, final Liga Europa yang awalnya direncanakan di Gdansk, Polandia pada 27 Mei, kemungkinan akan dipindahkan ke Jerman.
Dikutip dari BBC, Rabu (10/6), Komite Eksekutif UEFA akan membuat keputusan pada 17 Juni. Pertemuan selama beberapa pekan terakhir telah memperdebatkan berbagai skenario, termasuk menyelesaikan turnamen sesuai rencana awal. Namun diskusi baru-baru ini berpusat pada jenis format yang digunakan FIFA untuk Piala Dunia.
Lantaran digelar tanpa penonton, format turnamen mini seperti Piala Dunia diambil untuk memberikan pilihan yang lebih menghibur bagi pemegang hak siar dan penikmat pertandingan melalui televisi.
Liga Champions dijadwalkan akan dimulai kembali pada 30 Juni dengan partai final pada 23 Agustus. Sementara final Liga Europa digelar 21 Agustus. Spanyol, Jerman dan Rusia telah disebut sebagai tuan rumah potensial untuk Liga Champions tetapi mengingat lokasinya dan fakta bahwa tidak ada tim yang tersisa di turnamen musim ini, Portugal dipandang sebagai opsi yang paling mungkin.
Lisabon memiliki dua stadion dengan fasilitas yang diperlukan untuk menjadi tuan rumah pertandingan tingkat tinggi, dan hotel untuk mengakomodasi jumlah tim yang diperlukan. Liga Primeira Portugal telah dimulai kembali pada 3 Juni dan sebagian besar pembatasan sosial di negara ini telah dicabut.
Di Jerman, Bundesliga dimulai kembali pada 16 Mei dan venue di Gelsenkirchen, Cologne, Duisberg dan Dusseldorf kemungkinan akan menggelar pertandingan Liga Europa.
Namun, yang kurang jelas adalah bagaimana 16 pertandingan terakhir di Liga Champions dan Liga Eropa akan diselesaikan. Liga Champions musim ini baru sampai pada leg kedua babak 16 besar. Dari delapan pertandingan, empat di antaranya yang belum sempat digelar adalah Real Madrid melawan Manchester City, Chelsea melawan Bayern Munchen, Lyon melawan Juventus, serta Napoli melawan Barcelona.
Idealnya, UEFA ingin ini dimainkan di lokasi yang sama dengan perempat final untuk mengurangi potensi penundaan. Namun, banyak klub yang menolak ide ini karena itu berarti melepaskan keuntungan di kandang. UEFA dianggap enggan menggunakan format yang berbeda untuk dua kompetisi klub andalannya tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
