'Kalau Petani Makmur, Indonesia Bisa Makmur'

MPR
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta.
Rep: Eko Supriyadi Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Wakil Ketua MPR Oesman Sapta menilai, Indonesia belum bisa dikatakan sebagai negara yang makmur, jika petaninya belum makmur. Sebab, Indonesia merupakan negara agraris, yang sebagian besar rakyatnya berprofesi sebagai petani.

''Kemakmuran akan bisa dicapai bilamana ada petani makmur, kalau petani makmur, nelayan makmur, buruh juga makmur. Maka Indonesia makmur,'' kata Oesman Sapta saat menjadi keynote speaker dalam seminar 'Peran Transmigrasi Dalam Mendukung Kemandirian Pangan Serta Reforma Agraria', di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (24/8).

Menurut pria yang akrab disapa Oso itu, jangan bermimpi Indonesia makmur, jika petani belum makmur. Apalagi, Indonesia terbukti belum mampu memenuhi kebutuhan pangan dari produksi pertanian dalam negeri.

Pemenuhan kebutuhan masih didominasi oleh impor pangan dari luar negeri, yang menunjukan bahwa upaya ketahanan pangan masih terfokus pada ketersediaan dan konsumsi, dan belum berorientasi pada sisi produksi, kemandirian, dan kedaulatan pangan.

 
Berita Terpopuler