Syiah Tuding Utsman Bin Affan Ubah Alquran, Begini Bantahan Pakar

Utsman bin Affan melakukan gerbrakan menyatukan Alquran

ANTARA
Alquran (ilustrasi). Utsman bin Affan melakukan gerbrakan menyatukan Alquran
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Inisiatif Utsman bin Affan mengkodifikasi Alquran memunculkan tuduhan beragam, terutama dari kalangan Syiah. Hal ini dianggap sebagai gerakan pemalsuan Alquran. Benarkah demikian?

Pakar sejarah Prof Raghib as-Sirjani menjelaskan, proyek tersebut lebih besar dari menggali sumur Romawi, atau lebih utama dari menyiapkan pasukan perang, karena dampaknya terus bertahan hingga hari kiamat kelak.

BACA JUGA: Disebut Polisi Imingi Saksi Pembunuhan Vina, Pengacara Saka Ungkap Fakta Sebenarnya

Para sahabat pun, menurut Prof Raghib, sepakat dengan langkah Utsman tersebut. Meski Abdullah bin Masud pernah mundur, tetapi akhirnya sepakat dengan pendapat Utsman dan segenap sahabat.

Kesepakatan sahabat tentu tidak terjadi atas kesesatan. Bahkan, Ali bin Abi Thalib mengatakan saat menjabat khalifah, “Seandainya Utsman tak melakukannya, pasti aku yang akan mengerjakannya.”

Dalam referensi Syiah sendiri pun terdapat kesepakatan sahabat atas perkara ini. Mengutip kitab Sa’ad as-Saud, rujukan populer kalangan Syiah misalnya, Ibnu Thawus menukilkan dari as-Syahrastani dari Suwaid bin ‘Alqamah, dia mendengar Ali bin Abi Thalib berkata demikian:

أيها الناس، الله الله، إياكم والغلو في أمر عثمان، وقولكم حرق المصاحف، فوالله ما حرقها إلا عن ملإ من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم؛ جمعنا

“Wahai manusia, Allah, Allah, janganlah kalian berlebihan dalam perkara Utsman perihal membakar mushaf Alquran, Demi Allah, tidaklah dia membakarnya kecuali atas persetujuan para sahabat Rasulullah, kami sepakat.” Dalam riwayat lain, Ali juga mengatakan sebagai berikut:

“Apa pendapat kalian tentang bacaan yang dipersilakan umat, satu sama lain saling menyalahkan; ‘bacaanku lebih baik dari bacaannya,” dan ini mengarah kepada kekufuran.” Lalu kami berkata, “Ada solusi?”

BACA JUGA: Bahar Smith Murka ke Rhoma Irama Soal Ajaran Habib Nyeleneh

Ali menjawab, “Aku ingin mengumpulkan umat atas satu mushaf, jika saat ini saja kalian sudah berselisih, umat setelah kalian apalagi?” “Lalu kami semua mengatakan, ‘Bagus sekali pendapatmu.”

Riwayat-riwayat ini dinukilkan dari sumber otoritatif Syiah, meski di referensi lainnya, masih muncul tuduhan tentang proyek pengumpulan dan pembakaran mushaf Alquran.

Baca halaman selanjutnya...

Mereka menuding Utsman melakukannya karena ambisi pribadi dan mengubah Alquran.

Baca Juga

Serangan semacam ini, menjadi amunisi serupa menyerang Islam pada masa penjajahan Kristen Abad Pertengahan. Sebagaimana terjadi pada masa Ibnu Hazm al-Andalusi. Akan tetapi, semua anggapan miring ini terbantahkan dengan dalil dan fakta sejarah yang kuat.

Imam at-Thahawi, menjelaskan, perkara ini adalah dispensasi untuk Muslimin dalam membaca quran, mereka akan kesulitan membaca Alquran jika hanya ditetapkan dalam satu dialek saja.

BACA JUGA: Fakta Baru Bos Rental Tewas di Pati, Mobil Korban Sudah Berganti Identitas dan Pelat

Saat para sahabat melihat penyebaran bacaan di antara para kabilah ini, dan kekuatan dan kecermatan hafalan, maka ditetapkan pada satu bacaan saja, yaitu yang ditulis Utsman bin Affan. Fakta ini juga diamini Ibnu Jarir ath-Thabari.

Dia menyebut para sahabat sepakat penulisannya sebagaimana dalam koreksi terakhir.

“Mushaf yang ada di tangan kita sekarang inilah mushaf yang ditulis era Utsman, sesuai dengan koreksi terakhir, sama persis dengan yang dirapatkan Rasulullah SAW saat diturunkan,” tulis Ibnu Jarir ath-Thabari.

Sumber: islamstory

Infografis Berapa Tahun Diturunkannya Alquran - (Republika)

 
Berita Terpopuler