Hizbullah Luncurkan Serangan Besar-besaran Sejak Perang, Israel Kembali Terbakar

Serangan langsung diancarkan ke situs militer Israel.

X
Serangan Hizbullah ke Israel Utara, Rabu (12/6/2024).
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rentetan roket dilaporkan ditembakkan dari Lebanon mengarah ke Israel bagian utara. Laporan koresponden Al-Mayadeen pada Rabu (12/6/2024) mengungkapkan, serangan roket yang ditembakkan dari Lebanon merupakan yang terbesar berdasarkan jenis dan jumlah roket sejak awal perang dikutip Republika di Jakarta. 

Media Israel juga melaporkan, Hizbullah menembakkan 160 roket secara besar-besaran ke Israel utara. Kelompok bersenjata ini melancarkan serangan langsung terhadap Rafael Advanced Defense Systems, sebuah perusahaan penelitian dan pengembangan militer.

Setelah serangan tersebut, kota-kota dalam jarak sepuluh kilometer dari perbatasan Lebanon diarahkan untuk berlindung dan tetap berada di dalam rumah, menurut media Israel.

Sementara itu, koresponden Al-Mayadeen mengonfirmasi, serangan roket besar-besaran tersebut jauh melebihi 100 serangan yang dilaporkan oleh media Israel. Serangan tersebut menargetkan pemukiman Israel. Serangan roket tersebut terjadi hingga sepuluh menit.

Media Israel mengakui bahwa tembakan roket yang berasal dari Lebanon, yang ditujukan ke pemukiman di utara, merupakan yang terbesar baik dari segi jenis dan kuantitas roket sejak dimulainya perang.

Koresponden Al-Mayadeen, Ali Mortada, melaporkan, serangan intensif tersebut menghantam situs dan pasukan Israel. Laporan itu juga mengungkapkan,  serangan langsung dilakukan terhadap sebuah bangunan di Sa'sa', yang terletak di wilayah atas al-Jalil.

Serangan roket juga dilaporkan membuat kebakaran terjadi. Pemadaman listrik pun terpaksa dilakukan di sejumlah permukiman di utara akibat tembakan roket perlawanan Lebanon.

Media Israel menggambarkan serangan itu sebagai salah satu serangan terbesar Hizbullah selama perang. Kota Tabarayya pun tercatat menjadi sasaran untuk pertama kalinya selama serangan tersebut. Sirene terdengar di Safad, Rosh Pina, dan Tabarayya, serta banyak kota lain di wilayah al-Jalil, menurut laporan.

Dalam perkembangan terkait, media Israel melaporkan, sirene tambahan diaktifkan di beberapa komunitas pemukim di Israel utara. Peringatan dipicu di daerah Gunung Meron di Upper al-Jalil.

Koresponden Al-Mayadeen di Lebanon Selatan membenarkan hal ini. Koresponden tersebut menyatakan bahwa pangkalan pengawasan udara Meron Israel adalah salah satu target salvo roket kedua yang diluncurkan dari Lebanon.

 
Berita Terpopuler