Usai Dikalahkan Islandia, Southgate Minta Inggris tak Terlena dan Waspada Jelang Euro 2024

Southgate menegaskan, Inggris tidak dapat mengandalkan talenta saja untuk juara Euro.

AP Photo/Czarek Sokolowsk
Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate mengatakan, para pemainnya akan belajar dari kekalahan dari Islandia pada laga uji coba menjelang Euro 2024, Sabtu (8/6/2024) dini hari WIB. Ia memperingatkan, tim asuhannya yang merupakan salah satu tim favorit di Piala Eropa, tidak dapat mengandalkan talenta saja untuk memenangi turnamen.

Baca Juga

Islandia, yang secara spektakuler menyingkirkan Inggris di babak 16 besar Euro 2016, menunjukkan peringkat di 72 dunia tak menghalangi mereka untuk menumbangkan Inggris yang menempati ranking 4 FIFA. Penampilan impresif Islandia mengantarkan kemenangan tipis 1-0 atas the Three Lions di Stadion Wembley.

Penampilan lemah tuan rumah hanya sepekan lebih menjelang turnamen mendapat cemoohan dari para penggemar mereka di Wembley saat turun minum dan babak pertama. Menurut Southgate, itu merupakan sebuah respons yang wajar atas performa pasukannya.

Namun, Southgate menegaskan, pertandingan tersebut bisa menjadi berkah tersembunyi saat Inggris, yang kalah di final Euro 2020 melalui adu penalti dari Italia, berusaha memperbaikinya di Jerman. “Kami memiliki beberapa peluang yang sangat, sangat bagus yang biasanya akan dituntaskan, yang bisa memberikan warna berbeda pada permainan,” kata Southgate, 53, kepada wartawan.

“Namun itu mungkin juga menutupi beberapa kekurangan yang terlihat malam ini dan dari sudut pandang saya, saya telah belajar banyak dari permainan.”

Ditanya apakah rencananya untuk turnamen telah diubah oleh penampilan tersebut, Southgate mengaku tidak terlalu banyak. Sebab, ia berpendapat belum pernah menurunkan para pemain andalannya secara penuh di lapangan dalam satu waktu.

Menurut Southgate, yang lebih penting adalah memfokuskan pikiran, fokus pada bagaimana Inggris harus menggerakkan tim, dan jenis reaksi yang dibutuhkan tergantung situasi permainan di lapangan. Ia juga menyadari segala jenis rasa puas diri bahwa talenta para pemainnya akan membawa Inggris meraih trofi hanyalah ilusi.

Menurut dia, Inggris tak bisa pergi ke Jerman dan berjalan-jalan karena merasa memiliki talenta yang tangguh. "Sepak bola tidak seperti itu," ucapnya.

“Anda harus tampil sempurna dalam setiap aspek permainan untuk memenangkan pertandingan di level ini dan kami masih jauh dari kata sempurna malam ini.”

 
Berita Terpopuler