Karomah Amir Bin Abd Qais, Mampu Taklukkan Ular dan Singa

Ia adalah seorang ahli ibadah dan tabiin yang doanya selalu dikabulkan Allah.

MgIt03
Ilustrasi Sahabat Nabi
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karomah merupakan kejadian luar biasa yang dianugrahkan Allah kepada orang-orang saleh, orang-orang pilihan, di mana sepanjang hidupnya benar-benar taat kepada Allah SWT. Hamba-hamba pilihan ini termasuk para waliyullah.

Di antara para waliyullah ini adalah Amir bin Abd Qais. Ia adalah seorang ahli ibadah dan seorang Tabiin yang doa-doanya selalu dikabulkan Allah. Namun demikian, ia tidak pernah mendoakan hal buruk kepada siapapun, termasuk ketika dia difitnah hingga membuatnya diusir dan diasingkan ke Syam.

Dikutip dari buku Shalat Orang-Orang Saleh karya Ahmad Mushthafa Ata-Thahthawi, Amru bin Abd Qais termasuk Tabiin yang memiliki karomah. Salah satunya, konon ia melaksanakan sholat di suatu lembah yang banyak binatang buasnya.

Ada seekor binatang buas mendatanginya dan mencoba menerkamnya dari arah belakang. Binatang itu mencengkeramkan kedua tangan beserta kuku-kuku tajamnya di kedua pundak Amir bin Abd Qais.

Namun, ia tetap saja melanjutkan shalatnya, tanpa bergerak dan menoleh sedikitpun. Ketika itu ia sedang membaca surat Hud ayat 103 "Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk)."

Ketika melihat Amir bin Abdu Qais tidak menunjukkan reaksi apa-apa, binatang itu pun pergi dengan sendirinya. "Demi Allah, tidakkah kamu takut dengan apa yang barusan kamu lihat?" tanya orang-orang yang melihat kejadian itu. "Saya sungguh malu kepada Allah SWT kalau harus takut kepada selain-Nya," jawab Amir bin Abd Qais.

Baca Juga

Selanjutnya...

Salah satu petuah yang sering disampaikan Amir bin Abd Qais kepada sahabat-sahabatnya adalah: "Barangsiapa yang takut kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan membuat segala sesuatu menjadi takut kepadanya. Akan tetapi, barangsiapa yang tidak takut kepada Allah SWT, maka Allah SWT juga akan membuatnya menjadi takut terhadap segala sesuatu."

Ungkapan itu benar adanya. Al-Mu'lla bin Ziyad menuturkan bahwa ketika Amir bin Abd Qais sedang beribadah, ada sekelompok kafilah yang melewatinya. Mereka diadang oleh seekor singa di tengah-tengah jalan.

Amir bin Abd Qais pun datang. "Wahai Abu Abdullah," seru salah seorang anggota kafilah tersebut. "Kami khawatir jika Anda dimakan singa."

Ia menjawab, "Binatang itu hanyalah salah satu dari anjing-anjing Allah SWT. Kalau Allah SWT menghendaki binatang itu punya kekuatan, maka Allah SWT (berhak) memberinya kekuatan. Kalau Allah SWT menghendaki membuatnya lemah, pastilah Allah SWT akan melemahkannya."

Setelah berkata-kata demikian, ia maju menghampiri singa itu dan memegang kedua telinganya kemudian menyingkirkannya dari jalan. Akhirnya, kafilah itu melanjutkan perjalanan. Ketika dipuji mengenai peristiwa itu, ia hanya menjawab, "Saya sungguh malu kepada Tuhanku kalau sampai Dia melihat di hatiku ada rasa takut kepada selain-Nya."

Selanjutnya...

Amir bin Qais dengan Seekor Ular

Diriwayatkan dari Alqamah bin Martsad, tuturnya: "Perilaku zuhud berakhir pada delapan orang dari generasi Tabi'in. Di antaranya Amir bin Abdu Qais. Setiap kali ia mengerjakan shalat, iblis selalu datang di hadapannya dengan menyamar menjadi seekor ular untuk mengganggu shalatnya. Ular itu masuk ke dalam baju dan keluar melewati saku bajunya, namun Amir bin Abdu Qais tidak membatalkan shalatnya.

"Bukankah ada seekor ular yang mengganggu Anda?" tanya seseorang kepada Amir bin Abd Qais seusai shalatnya. "Saya sungguh malu kepada Allah SWT kalau harus takut kepada selain-Nya,” jawab Amir bin Abd Qais.

Ada yang menukas, "Surga itu dapat dicapai tanpa harus dengan cara yang kamu lakukan. Neraka juga bisa dihindari tanpa cara yang kamu lakukan.”

Amir menjawab, "Demi Allah, saya telah berupaya sekuat tenaga. Kalau saya dapat selamat (di hari akhir nanti), tentulah itu karena rahmat Allah SWT semata, dan seandainya harus masuk neraka, (aku juga tidak menyesal) toh saya sudah berusaha."

Diriwayatkan lagi dari Sa'id bin Maimun, ceritanya: Seorang pembantu Amir bin Abd Qais pernah ditanya, "Bagaimana ibadahnya Amir?" Pembantu itu menjawab, “Saya tidak pernah sama sekali membuatkan makanan untuknya pada siang hari kemudian ia mau memakannya kecuali kalau malam sudah tiba, hal ini dikarenakan begitu sibuknya ia beribadah  kepada Tuhannya. Demikian juga saya tidak pernah membentangkan tempat tidurnya pada malam hari kemudian ia mau memakainya untuk berbaring kecuali pada siang hari."

Pembantu itu bertanya kepada Amir bin Abd Qais, "Mengapa Anda saya lihat tidak pernah tidur  malam sementara orang-orang terlelap?" Amir menjawab "Mengingat neraka jahanam membuatkau tidak bisa tidur." Beliau juga pernah berkata "Penghuni surga yang paling bahagia di sana adalah orang yang paling lama susahnya di dunia."

Konon ia pernah memohon kepada Tuhannya agar dimudahkan bersuci pada musim dingin. Akhirnya ia dianugrahi oleh Allah, setiap kali akan bersuci, air yang akan dipakai menjadi hangat walau tanpa dipanasi.

 

 
Berita Terpopuler