ABC News: Israel Luncurkan Misil ke Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan

Laporan ABC News ini belum dikonfirmasi baik oleh pejabat Israel dan Iran.

EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Seorang warga Iran berjalan melewati spanduk anti-Israel yang memuat gambar rudal Iran, di Teheran, Iran.
Rep: Andri Saubani, Lintar Satria Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Israel seperti dilaporkan ABC News pada Jumat (19/4/2024), meluncurkan serangan misil ke Iran. Stasiun televisi Iran juga melaporkan terjadinya ledakan di kota Isfahan, sementara sistem pertahanan udara diaktifkan dan jalur penerbangan di beberapa kota termasuk Teheran, untuk sementara ditutup.

Baca Juga

Belum ada laporan kerusakan atau korban. Pemerintah Republik Islam Iran juga belum mengeluarkan pernyataan resmi.

Israel telah berjanji akan merespons serangan Iran pada akhir pekan lalu sebagai balasan atas serangan udara terhadap kantor konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024. Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa sudah meminta kepada Israel agar tidak merespons serangan Iran itu.

 Menurut Al Jazeera, Isfahan adalah kota yang penting dan strategis yang menjadi tempat beberapa fasilitas penting termasuk barak dan gedung-gedung penelitian militer Iran. Adapun, Natanz, kota tetangga Isfahan, adalah salah satu daerah di mana fasilitas pengayaan Uranium/nuklir Iran berlokasi.

 

Setengah tahun genosida di Gaza - (Republika)

Sebelumnya, kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim melaporkan Panglima  Garda Revolusi yang bertugas menjaga situs-situs nuklir Iran mengingatkan, bahwa Iran akan langsung membalas bila Israel mengincar situs nuklir mereka. Brigadir Jenderal Ahmad Haghtalab mengatakan Iran mengetahui lokasi fasilitas nuklir Israel.

"Fasilitas-fasilitas nuklir musuh Zionis sudah diidentifikasi dan semua informasi yang diperlukan dari semua target sudah kami miliki," kata Haghtalab seperti dikutip Al Jazeeran, Kamis (18/4/2024).

"Jari kami berada di pelatuk untuk menembakan rudal kuat untuk menghancurkan target yang ditetapkan dalam merespon setiap potensi serangan mereka," tambahnya.

Komando Nuklir Garda Revolusi dengan terbuka menyinggung lokasi nuklir Israel setelah beberapa serangan sabotase ke fasilitas nuklir Iran yang diduga dilakukan Israel pada Maret 2022 lalu. Haghtalab juga menyinggung Teheran mungkin mempertimbangkan kembali kebijakan untuk tidak memiliki bom nuklir.

"Bila rezim palsu Zionis ingin menggunakan ancaman menyerang pusat nuklir negara kami sebagai alat, mempertimbangkan kembali doktrin dan kebijakan Republik Islam Iran dan menyimpang dari pertimbangan-pertimbangan yang telah disampaikan sebelumnya adalah hal yang mungkin terjadi dan bisa dibayangkan," katanya.

Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel dalam serangan langsung pertamanya ke wilayah Israel pada Ahad (14/4/2024) dini hari lalu. Serangan akhir pekan lalu itu balasan atas serangan Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah yang menewaskan tujuh perwira termasuk dua jenderal Garda Revolusi Iran.

Iran mengatakan mereka sudah menganggap masalah ini selesai. Tetapi Israel berjanji merespons serangan Iran itu.

 
Berita Terpopuler