Vaksin Influenza Penting Didapatkan Usai Libur Lebaran, Apa Alasannya?

Vaksin influenza diberikan satu kali per tahun.

www.pixabay.com
Vaksin flu (ilustrasi). Vaksin influenza diberikan satu kali per tahun mulai usia enam tahun.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama menyarankan masyarakat untuk melakukan vaksinasi influenza mandiri untuk mencegah batuk dan pilek di musim pancaroba pascalibur Lebaran. Vaksin flu bisa didapatkan untuk usia enam bulan ke atas dan penting terutama bagi kelompok usia rentan.

"Balita, ibu hamil, pralansia di atas usia 50 tahun, lansia dan tenaga kesehatan termasuk yang direkomendasikan mendapatkan vaksin influenza," kata Ngabila saat dikonfirmasi di Jakarta pada Selasa (16/4/2024).

Baca Juga

Selain itu, orang dengan komorbid sedang sampai berat seperti hipertensi, diabetes melitus, strok, penyakit jantung, gagal ginjal kronis, dan autoimun juga memerlukan vaksin influenza. Ngabila mengungkapkan harga vaksinasi influenza sekitar Rp 200 ribu.

Vaksin influenza diberikan satu kali per tahun. Jarak pemberian dengan vaksin lainnya minimal 14 hari, kecuali dengan vaksinasi meningitis dapat diberikan sekaligus dalam satu hari.

"Vaksin bisa didapatkan di klinik atau rumah sakit penyedia layanan vaksinasi," kata Ngabila yang praktik di RSUD Tamansari, Jakarta Barat.

Ngabila mengaku telah mendapatkan vaksinasi influenza. Ada manfaat yang dirasakannya.

"Saya beri testimoni pribadi, baru satu kali disuntik vaksin influenza seumur hidup saya, kurang lebih satu bulan yang lalu," kata dia.

Setelah menerima vaksinasi tersebut, dia mengaku tidak pernah merasakan gejala batuk dan pilek atau flu. Selain itu, badan juga terasa sehat dan bugar.

"Saya tidak rasa gejala batuk, pilek (common cold) seperti mau flu sampai saat ini," kata Ngabila.

Kena Pilek Berulang

Otto Yang, profesor dari Fakultas Kedokteran David Geffen University of California Los Angeles (UCLA) di AS, menyampaikan frekuensi pilek yang terbilang masih wajar bagi orang dewasa adalah antara satu sampai tiga kali dalam setahun. Tingkat terjangkitnya penyakit itu pada setiap orang sangat bervariasi.

"Ada orang-orang yang sakit sepanjang musim pilek dan flu, dan ada orang-orang lain yang sepertinya tidak tersentuh oleh penyakit itu," ujar Prof Yang, dikutip dari laman Today, Selasa (16/4/2024).

Profesor Yang mengatakan, sering terpapar pilek atau flu bisa berkaitan dengan usia dan paparan penyakit di lingkungan sekitar. Sepanjang tahun, virus penyebab pilek, seperti rhinoviruses dan enteroviruses, lalu virus penyebab flu, virus respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, dan Covid-19, terus beredar.

Di samping itu, pekerjaan, kehidupan sosial, serta kondisi sistem kekebalan individu juga berperan terhadap sering tidaknya seseorang terkena pilek. Untuk mencegah tertular, Prof Yang merekomendasikan untuk sering mencuci tangan, mengenakan masker di tempat umum, dan tidak berada dekat orang yang sedang sakit flu.

Mendapat vaksinasi flu juga disarankan sebagai langkah pencegahan. Adapun terkait suplemen, seperti suplemen vitamin C, Prof Yang mengatakan khasiatnya belum terbukti sepenuhnya.

Lebih disarankan menerapkan gaya hidup sehat secara umum guna membantu menjaga sistem kekebalan tubuh berfungsi optimal, sehingga menghindarkan dari pilek dan flu. Beberapa caranya meliputi olahraga teratur, mengonsumsi makanan bergizi, mengurangi stres, dan memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas.

 
Berita Terpopuler