Apakah Hybe Memang Lakukan Payola untuk Jamin Kesuksesan Debut ILLIT?

ILLIT sukses dengan lagu debut Magnetic.

Dok. Instagram/@illit
Grup K-pop baru besutan agensi Hybe, ILLIT.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini, strategi promosi Hybe Labels untuk lagu debut girl group ILLIT, "Magnetic", di Spotify menjadi perbincangan di dunia K-Pop. Sebuah kelompok penggemar K-Pop menuduh bahwa Hybe telah menggunakan "payola".

Payola adalah sebuah praktik di mana pembayaran dilakukan ke platform untuk promosi yang tidak diminta. Praktik memastikan bahwa "Magnetic" secara otomatis diputar setelah lagu K-Pop lainnya berakhir.

Di sisi lain, penggemar lain ikut membedah tuduhan ini. Mereka menghubungkan pemutaran otomatis tersebut dengan sistem rekomendasi Spotify yang canggih.

Fitur bawaan ini menyusun daftar lagu, menyajikannya kepada pendengar sebagai lagu berikutnya berdasarkan berbagai faktor seperti riwayat mendengarkan, lagu yang disukai, penambahan daftar putar, dan kesamaan dengan pola mendengarkan pengguna lain.

Dilansir Koreaboo, Senin (8/4/2024), Spotify menggunakan algoritma kompleks untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan menyesuaikan rekomendasi musik. Fungsi Putar Otomatis aktif saat lagu berakhir, menampilkan trek yang selaras dengan preferensi dan riwayat pendengar.

Menurut seorang penggemar, pilihan ini didorong oleh analisis data dan perilaku pengguna. Tidak ada pertukaran finansial seperti yang dituduhkan kepda Hybe agar lagu atau artis tertentu bisa disorot.

"Apa yang terjadi adalah daftar rekomendasi Spotify di mana lagu atau artis tertentu terus diputar setelah sebuah lagu berakhir di Spotify, dan beberapa orang sampai pada kesimpulan bahwa Hybe menggunakan payola untuk memprosikan illit, tetapi itu hanya hasil dari algoritma rekomendasi Spotify," tulis akun media sosial X @runxchoxoxi pada Ahad (7/4/2024).

"Algoritma Spotify dibuat untuk merekomendasikan lagu kepada para pendengar berdasarkan riwayat mendengarkan mereka, lagu yang mereka sukai atau tambahkan ke playlist, dan apa yang dinikmati oleh para pendengar lain dengan selera serupa."

Baca Juga

Yang terpenting, mesin rekomendasi dan hasilnya bergantung pada komitmen Spotify untuk menghadirkan perjalanan musik yang dipersonalisasi. Oleh karena itu, para penggemar mengeklaim bahwa AI aplikasi ini dirancang untuk memperkenalkan musik baru yang mungkin disukai pendengar, berdasarkan pada interpretasi algoritmik dari kebiasaan dan tren pengguna, bukan pada kesepakatan yang mendukung konten tertentu.

"Rekomendasi ini digunakan berdasarkan data dan perilaku pengguna, bukan transaksi keuangan yang bertujuan untuk mempromosikan konten tertentu," tulis @runxchoxoxi.

"Alat-alat ini dirancang untuk memperkenalkan musik kepada pendengar yang relevan, bukan menjamin playtime, dan alat-alat ini beroperasi sesuai pedoman Spotify untuk memastikan keadilan dan transparansi."

Meskipun perdebatan mengenai dugaan praktik payola Hybe untuk lagu "Magnetic" ILLIT di Spotify masih terus berlanjut, penting untuk diingat bahwa semua klaim ini tidak terverifikasi. Sebab, hal tersebut berasal dari teori penggemar dan bukan bukti nyata. Hubungan antara kesuksesan streaming ILLIT dan potensi payola masih bersifat hipotesis dan spekulatif.

Terlepas dari tuduhan dan pembelaan, ILLIT menikmati debut menarik dan kesuksesan yang menyertainya. Grup yang beranggotakan lima orang ini diperkirakan akan debut di Billboard's Hot 100 pada Jumat (12/4/2024). Ini menjadi yang pertama bagi grup K-Pop mana pun.

 
Berita Terpopuler