Lima Perombakan Film Marvel yang Bagus dan Lima yang tidak Berhasil (Bagian 1)

Beberapa adaptasi telah dibuat dengan beberapa karakter dimainkan oleh aktor berbeda.

Wallpaper Flare
Emma Stone berperan sebagai Gwen Stacy di film The Amazing Spider-Man
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baik di Marvel Cinematic Universe (MCU) maupun dunia film Marvel yang lebih luas, ada banyak peran yang disusun ulang. Beberapa di antaranya berjalan jauh lebih baik daripada yang lain. 

Baca Juga

Bahkan sebelum munculnya film MCU, Hollywood telah tertarik pada karakter dan cerita Marvel Comics, berusaha menghidupkannya di layar lebar. Selama bertahun-tahun, banyak adaptasi telah dibuat, dengan beberapa karakter muncul beberapa kali dalam iterasi dan kontinuitas yang berbeda. 

Dilansir Screen Rant, Rabu (3/4/2024), berikut adalah lima perombakan film Marvel yang ternyata bagus dan lima yang tidak berhasil, bagian 1.

1. Jamie Bell sebagai Ben Grimm

Sebelumnya dimainkan oleh: Michael Chiklis

Benn Grimm adalah sahabat Reed Richards dan anggota penting Fantastic Four. Alasan mengapa casting Jamie Bell tidak berhasil adalah murni karena alasan fisik. 

Bentuk tubuh Bell yang lebih kecil dan kekanak-kanakan tidak sepenuhnya sesuai dengan karakter Ben Grimm yang tangguh dan biasa-biasa saja, dan membandingkannya dengan pendahulunya Michael Chiklis membuat Bell terlihat sangat tidak disukai. 

2. Tom Hardy sebagai Venom 

Sebelumnya diperankan oleh: Topher Grace

Kemunculan live-action pertama karakter Venom di Spider-Man 3 menyebabkan banyak kegembiraan menjelang perilisan film tersebut. Topher Grace berperan sebagai Eddie Brock, saingan profesional Peter Parker yang mendapati dirinya terikat pada simbiot alien yang membenci Spider-Man. Grace sebagai Venom tidak mendapat reaksi positif dari penggemar atau kritikus. 

Tom Hardy kemudian dipilih untuk memerankan Brock di Venom tahun 2018. Kemampuan Hardy untuk memainkan peran ganda Brock dan Venom sangat bagus, begitu pula keseimbangan antara komedi datar dan aksi fiksi ilmiah. 

Penampilan aktor tersebut membawa Venom kembali ke diskusi tentang penjahat film terhebat Spider-Man, membuktikan bahwa peran yang disusun ulang dengan Hardy sejauh ini merupakan pilihan terbaik. 

Edward Norton....

 

 

3. Edward Norton sebagai Hulk

Sebelumnya dimainkan oleh: Eric Bana

Peran Bruce Banner/Hulk dimainkan oleh aktor terkenal Edward Norton, mengambil alih peran dari Eric Bana, yang berperan sebagai raksasa hijau di Hulk tahun 2003. Terlepas dari semua hype seputar kemampuan akting Norton, peran dia dalam peran tersebut tidak berhasil. 

Penampilan Norton sebagai Bruce Banner terasa datar dan tidak menarik, dan terlalu dicadangkan untuk karakter Hulk yang dia mainkan. Sebagai perbandingan, kinerja Bana lima tahun sebelumnya jauh lebih bernuansa, dan memberikan gambaran yang lebih menarik tentang jiwa Banner. 

4. Emma Stone sebagai Gwen Stacy

Sebelumnya dimainkan oleh: Bryce Dallas Howard 

Peran lain yang disusun ulang antara trilogi Spider-Man karya Sam Raimi dan The Amazing Spider-Man adalah peran Gwen Stacy. Apa yang membuat casting Emma Stone berhasil dengan baik adalah perhatian ekstra yang diberikan pada karakternya. Naskahnya memungkinkan penampilan Stone untuk menyampaikan kedalaman kepada Gwen yang tidak ditawarkan oleh trilogi karya Raimi, sehingga membuat penyusunan ulangnya tampak lebih baik sebagai hasilnya. 

5. Dane DeHaan sebagai Harry Osborn

Sepanjang masa lalu sinematik Spider-Man, Harry Osborn telah menjadi salah satu karakter pendukung terpenting sang pahlawan. Terlepas dari bakat DeHaan yang mengesankan sebagai seorang aktor, perombakan tersebut tidak berhasil. 

Meskipun Harry Osborn-nya adalah karakter yang menarik di awal film, naskahnya melihatnya berubah menjadi Green Goblin yang aneh di paruh kedua film. Perkembangan narasi yang tergesa-gesa menghilangkan beban dramatis dari perubahan tersebut, membuat ceritanya terasa seperti asal usul penjahat yang mengecewakan, bukan kejatuhan tragis dari anugerah yang dialami Osborn sebelumnya dalam trilogi karya Raimi. 

 
Berita Terpopuler