Kekacauan Umat Muslim Tanda Akhir Zaman, Perang Saudara di Timur Tengah Buktinya?

Di antara tanda dekatnya hari kiamat adalah terjadinya kekacauan.

republika
Perang Suriah
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari sekian tanda-tanda kenabian Nabi Muhammad SAW, salah satunya ternyata adalah pesan beliau SAW tentang banyaknya peperangan yang terjadi di antara umat Islam di akhir zaman nanti. Apakah sekarang sudah banyak terjadi peperangan di antara umat Islam?

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إن بين يدي الساعة الهرج.. ليس بقتل المشركين ولكن بقتل بعضكم بعضًا حتى يقتل الرجل جاره وابن عمه وذا قرابته)، فقال بعض القوم: يا رسول الله، ومعنا عقولنا ذلك اليوم؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا.. تُنزع عقول أكثر ذلك الزمان ويخلف هباءٌ من الناس لا عقول لهم)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Di antara tanda dekatnya hari kiamat adalah terjadinya kekacauan. Bukan dengan membunuh orang-orang musyrik, tapi karena saling membunuh di antara kalian. Bahkan seorang lelaki akan membunuh tetangganya, sepupunya, dan kerabatnya."

Lalu sebagian orang bertanya, "Ya Rasulullah, apakah pada saat itu kita masih memiliki akal?" Kemudian Rasulullah SAW menjawab, "Tidak. Pada saat itu, akal akan diangkat dari sebagian besar manusia dan mereka akan menjadi seperti bangsa yang tidak memiliki akal." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hal yang disebutkan dalam hadits tersebut seolah membenarkan apa yang terjadi di negara-negara Timur Tengah, di mana telah terjadi pertempuran sengit di antara negara-negara Muslim.

Misalnya, perang saudara di Suriah, yang telah berlangsung sejak 2011. Selama kurun waktu itu, Suriah telah menghasilkan kerugian tak terbayangkan.

Hampir setengah juta warga di sana diperkirakan tewas. Sementara sekitar 10 juta lainnya harus melarikan diri dan menjadi pengungsi.

Baca Juga

Belum ada sinyal nyata perpecahan...

Belum ada sinyal nyata perpecahan dan peperangan di sana akan berakhir dalam waktu dekat. Perundingan perdamaian yang dimediasi PBB selama beberapa putaran selalu gagal menghasilkan kesepakatan atau konsensus di antara para pihak yang bertikai.

Selanjutnya adalah perang antara Irak dan Iran. Pada 22 September 1980, sengketa perbatasan yang berkepanjangan dan kekacauan politik di Iran mendorong Presiden Irak kala itu, Saddam Hussein melancarkan invasi ke provinsi penghasil minyak Iran, Khuzestan. Setelah adanya kemajuan awal, serangan Irak berhasil dipukul mundur.

Bentrokan perbatasan selama tiga pekan antara Iran dan Irak akhirnya meletus menjadi perang berdarah habis-habisan. Irak telah mengebom beberapa pangkalan udara dan militer Iran, termasuk bandara internasional Teheran.

Perang Iran dan Irak berlangsung delapan tahun. Kedua belah pihak akhirnya menyetujui persyaratan gencatan senjata PBB pada Agustus 1988. Laporan resmi mengatakan lebih dari 400 ribu orang tewas dan 750 ribu orang luka-luka. Pada 1990 Iran dan Irak memulihkan hubungan diplomatik.

Perang lain yang terjadi di negara Muslim di Timur Tengah adalah Perang Yaman. Pergolakan di negara ini mulai terjadi setelah mangkatnya Ali Abdullah Saleh, hingga sekarang. Kondisi Yaman tak kunjung stabil sejak rezim Ali Abdullah Saleh jatuh pada 2011 .

Presiden Abedrabbo Mansour Hadi yang terpilih melalui pemilihan tunggal pada 2012 tak mampu membuat Yaman stabil. Hingga pada September 2014, pemberontak Houthi berhasil menguasai Ibu Kota Sanaa. Tak hanya berhenti di sana, pada awal 2015 pemberontak menguasai kediaman Hadi dan berhasil memaksa sang presiden mundur.

Sumber: Alukah

 
Berita Terpopuler