Heboh Bullying Parah di Oklahoma

Bullying harus dicegah bersama.

Republika
Bullying (ilustrasi)
Rep: mgrol151 Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu sekolah di Oklahoma, Deer Creek High School diduga melakukan aksi bullying terhadap siswanya. Pasalnya, siswa tersebut diperintah untuk menjilat kaki seniornya dalam rangka melakukan penggalangan dana, Kamis (29/2).

Baca Juga

Siswa tersebut merupakan kelas 9 dan 12 yang disebutkan menjadi sukarelawan dalam aksi penggalangan dana untuk Not Your Average Joe Coffee, sebuah jaringan restoran yang bekerja sama dengan siswa dan orang dewasa disabilitas intelektual, perkembangan dan fisik. 

Pihak sekolah mengatakan siswa yang terlibat menjadi sukarelawan itu atas keinginan dirinya sendiri dengan mengikuti pendaftaran. 

Tetapi justru aksi ini mendapat perhatian publik setelah video siswa menjilati kaki pihak-pihak yang terlibat dalam penggalangan dana. Video tersebut beredar di media sosial  yang diperoleh KOKH pada Jumat (1/ 3).

Setelah video itu beredar hingga sampai disaksikan orang tua siswa, mereka marah dan geram atas insiden yang memperlakukan anaknya dengan semena-mena. 

Dilansir dari yahoo.com, salah satu orang tua menanggapi kejadian tersebut dengan bertanya-tanya apakah kegiatan itu bisa disebut wajar dalam dunia pendidikan, hingga ia menuntut pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus itu dengan sangat tegas.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

“Setiap kali dia memberitahu saya kemarin bahwa hal itu terjadi, saya harus bertanya kepada, ‘Tunggu, apa? Mereka menjilati selai kacang dari jari kaki. Apa?,” ucap salah satu orang tua saat memberikan tanggapan kepada KOKH. 

Pihak sekolah justru membeberkan hasil dari aksinya dengan mengumpulkan uang $152,830.38 untuk didonasikan kepada jaringan restoran yang sudah bekerja sama. 

Di sisi lain, kondisi di Indonesia saat ini juga marak terjadi bullying dalam dunia pendidikan. Fenomena ini semakin menjadi perhatian serius karena dampaknya yang merugikan, baik bagi korban maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. 

Dilansir dari databoks, menurut Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) terdapat 30 kasus bullying atau perundungan di sekolah sepanjang 2023. Angka itu meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 21 kasus. 

Ditambah, tahun 2024 saat ini juga beredar beberapa kasus bullying yang terjadi dalam dunia pendidikan. Salah satunya kasus santri di salah satu pesantren di Kediri yang meninggal dunia karena mendapatkan perlakuan buruk dari beberapa temannya. 

Hal tersebut menjadi salah satu contoh kurangnya perhatian pihak sekolah dalam memberikan pemahaman sikap yang baik terhadap siswanya. 

 

Maraknya perundungan ini bisa diatasi dengan beberapa langkah, seperti meningkatkan kedisiplinan siswa, melakukan sosialisasi ramah anak, dan bisa yang tidak kalah penting peran orang tua untuk mendidik anaknya dengan baik.

 
Berita Terpopuler