Dua Alasan Menurut Al-Ghazali Mengapa Manusia Harus Tobat

Tobat merupakan permulaan untuk meninggalkan kenikmatan dunia dan beralih ke akhirat.

Republika/Prayogi
Tobat/Ilustrasi
Rep: Rahmat Fajar Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Manusia tak akan lepas dari dosa selama di dunia entah itu dosa besar maupun kecil. Karena itu manusia tak henti-hentinya diminta oleh Allah dan Rasulullah agar selalu membaca istighfar dan bertobat. Mengapa manusia harus bertobat?

Baca Juga

Imam Al-Ghazali dalam buku "Percikan Minhaj Al-Abidin Mendaki Tanjakan Ilmu & Tobat" mengatakan ada dua alasan mengapa wajib bertobat. Pertama, supaya manusia mendapatkan taufik untuk beribadah. Sebab menurut Al-Ghazali dosa akan menjadi penghalan manusia mengerjakan ibadan dan bisa mengakibatkan hilangnga tauhid.

Al-Ghazali menambahkan banyaknya dosa akan menjadi penghalang manusia semangat melaksanakan ibadah. Terus menerus melakukan dosa akan membuat hati hitam dan keras. Menurutnya tak ada lagi ditemukan kebersihan dan kebeningannya di dalam hati orang yang terus menerus melakukan dosa.

Selain itu orang yang terus melakukan dosa tak akan menemukan manisnya ibadah. Dan ini akan berpotensi seseorang berada dalam kekufuran.

Rasulullah Saw bersabda, "Bilamana seseorang berdusta, menyingkirlah dua malaikat. Tidak tahan dekat orang itu, karena bau perkataan dusta yang keluar dari mulutnya."

Oleh karena sudah sepantasnya mulut manusia digunakan untuk berdzikir.

Alasan kedua mengapa harus bertobat menurut Al-Ghazali adalah agar ibadahnya diterima oleh Allah Swt. Sebab kedudukan tobat merupakan pokok dan dasar dari diterimanya ibadah. 

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Surah an-Nur ayat 31, Allah memerintahkan manusia agar bertobat:

وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِ ۖوَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Wa qul lil-mu'mināti yagḍuḍna min abṡārihinna wa yaḥfaẓna furūjahunna wa lā yubdīna zīnatahunna illā mā ẓahara minhā walyaḍribna bikhumurihinna ‘alā juyūbihinn(a), wa lā yubdīna zīnatahunna illā libu‘ūlatihinna au ābā'ihinna au abnā'ihinna au abnā'i bu‘ūlatihinna au ikhwānihinna au banī ikhwānihinna au nisā'ihinna au mā malakat aimānuhunna awit-tābi‘īna gairi ulil-irbati minar-rijāli awiṭ-ṭiflil-lażīna lam yaẓharū ‘alā ‘aurātin-nisā'(i), wa lā yaḍribna bi'arjulihinna liyu‘lama mā yukhfīna min zīnatihinn(a), wa tūbū ilallāhi jamī‘an ayyuhal-mu'minūna la‘allakum tufliḥūn(a).

Artinya: "Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. Hendaklah pula mereka tidak menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara perempuan mereka, para perempuan (sesama muslim), hamba sahaya yang mereka miliki, para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Hendaklah pula mereka tidak mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."

 

Perintah Allah agar bertobat dalam ayat tersebut terdapat pada kalimat terakhir. Hal tersebut Allah meminta laki-laki dan perempuan menjaga diri dari dosa.

 
Berita Terpopuler