Jangan Disepelekan, Covid-19 Gejala Ringan Juga Bisa Picu Gangguan Tidur

Penderita Covid-19 ringan juga pikul beban yang signifikan akibat penyakit tersebut.

Republika/Wihdan
Susah tidur (Ilustrasi). Studi terbaru menunjukkan, banyak penderita Covid-19 ringan mengalami insomnia atau kesulitan tidur.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gangguan tidur selama ini hanya dikaitkan dengan kasus Covid-19 yang berat dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Ternyata, Covid-19 yang ringan juga bisa memunculkan masalah gangguan tidur pada penderitanya.

Hal ini diketahui melalui sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti di Vietnam. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Public Health ini melibatkan 1.056 pasien Covid-19 yang tak dirawat di rumah sakit sebagai partisipan.

Selama studi berlangsung, tim peneliti melakukan penilaian terhadap beberapa hal pada para partisipan. Hal-hal yang dinilai adalah kejadian insomnia, depresi, dan juga kecemasan.

Hasil studi menemukan bahwa sebanyak 76,1 persen penderita Covid-19 ringan mengalami insomnia atau kesulitan tidur. Selain itu, sebanyak 22,8 persen dari pasien Covid-19 ringan juga mengeluhkan masalah insomnia yang berat.

Baca Juga

Selain itu, sekitar sepertiga partisipan merasa kualitas tidurnya menurun setelah sembuh dari Covid-19 ringan. Mereka juga menyatakan bahwa durasi tidur mereka menjadi lebih pendek dan semakin sulit untuk bisa terlelap. Bahkan, setengah partisipan menjadi lebih sering terbangun di malam hari setelah sembuh dari Covid-19 ringan.

Tim peneliti menemukan bahwa ada kelompok pasien Covid-19 ringan yang lebih berisiko terhadap gangguan tidur seperti insomnia. Kelompok tersebut adalah pasien Covid-19 ringan yang sebelumnya sudah mengalami depresi atau kecemasan.

"Faktor risiko lain dari insomnia mencakup penyakit kronis yang sudah ada sebelumnya serta tingkat pendidikan yang lebih tinggi," terang tim peneliti, seperti dilansir WebMD pada Jumat (16/2/2024).

Dari temuan ini, tim peneliti menyimpulkan bahwa penderita Covid-19 ringan yang tidak dirawat di rumah sakit juga memikul beban yang signifikan akibat penyakit tersebut. Selain itu, depresi atau kecemasan turut berkontribusi terhadap terjadinya masalah gangguan tidur jangka panjang akibat Covid-19.

 
Berita Terpopuler