Curigai Kena Covid-19 Kalau Terasa Dua Gejala Ini Saat Bangun Tidur

Gejala Covid-19 dapat dibedakan dengan flu.

Pixabay
Bangun tidur (ilustrasi). Gejala Covid-19 dapat terasa ketika bangun tidur.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli epidemiologi dari King's College London, Inggris memperingatkan tentang dua gejala yang harus dicurigai sebagai Covid-19. Apa saja dua gejala tersebut?

Prof Tim Spector mengatakan dua gejala tersebut adalah kelelahan di pagi hari, bahkan setelah tidur malam yang nyenyak, dan sakit tenggorokan. Profesor yang mengepalai Studi Kesehatan ZOE menyebut sakit tenggorokan lebih sering dilaporkan pada orang dengan Covid-19 daripada penderita pilek biasa.

"Dua kali lebih banyak kasus Covid-19 dari flu biasa saat ini, rasionya tidak pernah setinggi ini," ujar Prof Spector dalam postingan di media sosialnya, seperti dilansir dari laman The Sun, Senin (25/7/2022).

Gejalanya hampir sama, kecuali umumnya penderita Covid-19 lebih lelah dan muncul sakit tenggorokan. Jadi, demi kehati-hatian, sebaiknya anggap itu Covid-19. Prof Spector mengingatkan jika bangun tidur dengan gejala-gejala ini, Anda harus mencoba dan melakukan tes sesegera mungkin.

Baca Juga

"Jika Anda tidak bisa dites, anggap Anda sedang flu dan menjauhlah dari orang lain sampai Anda merasa lebih baik."

Pekan lalu, Prof Spector memberikan wawasan tentang beberapa varian yang lebih umum di Inggris. Studi baru menunjukkan varian BA.4 dan BA.5 baru bekerja dengan menghindari pertahanan kekebalan yang ada dan juga menetralkan beberapa di antaranya.

"Tidak mengherankan mereka sangat sukses karena kasus Inggris melonjak ke level rekor."

Muncul ketika para ahli mengungkapkan subvarian BA.5 baru dari omicron sekarang paling dominan di Inggris. BA.5 pertama kali terdeteksi pada bulan April dan menjadi varian perhatian pada bulan Mei. Omicron BA.5 tercatat menyumbang sekitar 79 persen dari kasus Inggris pada 18 Juli.

Kasus Covid-19 telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir dan data baru baru-baru ini menyatakan mereka naik 10 persen pada angka pekan lalu. Meski begitu, infeksi akibat omicron termasuk lebih ringan daripada varian sebelumnya. Peluncuran vaksin dan infeksi sebelumnya telah membantu melindungi orang Inggris dari efek samping yang serius dari penyakit tersebut.

 
Berita Terpopuler