Parlemen Amerika Usul Tambahan Bantuan Militer ke Israel Sebesar 17,6 Miliar Dolar AS

Sebagian dana tersebut akan digunakan untuk menambah senjata bagi Israel.

EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Gedung Capitol terlihat di belakang Monumen Washington sekitar fajar di Washington DC, Amerika Serikat (AS), 3 Januari 2024.
Rep: Lintar Satria Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- House of Representative Amerika Serikat (AS) mengajukan legislasi untuk menyediakan bantuan militer baru ke Israel sebesar 17,6 miliar dolar AS saat negara itu membombardir pemukiman sipil Palestina. Ketua House Mike Johnson mengatakan pemungutan suara rancangan undang-undang yang diusulkan Komite Appropriations itu akan digelar pekan depan.

Sebelumnya, House yang dikuasai Partai Republik menyetujui bantuan militer baru ke Israel sebesar 14,3 miliar dolar AS. Namun, dengan syarat bantuan tersebut harus dibayar dengan memotong sebagian dana yang telah ditetapkan untuk Dinas Pendapatan Internal AS.

Senat yang dikuasai Partai Demokrat menolak syarat tersebut dan diperkirakan akan mengeluarkan paket legislatif yang akan memberikan Israel dan Ukraina yang sedang berperang dengan Rusia lebih banyak bantuan militer. Dalam undang-undang yang sama Senat juga diperkirakan memasukkan proposal untuk memperkuat keamanan AS di perbatasan AS-Meksiko.

Ketua Senat dari Partai Demokrat Chuck Schumer mengambil langkah untuk memulai perdebatan mengenai RUU yang terdiri dari beberapa bagian tersebut pekan depan, dengan pemungutan suara prosedural pertama selambat-lambatnya hari Rabu.

Menurut Komite Alokasi Dana DPR, dana sebesar 17,6 miliar dolar AS tersebut akan mencakup dana untuk membantu Israel menambah sistem pertahanan rudal, membeli sistem senjata canggih tambahan, dan memproduksi artileri serta amunisi lainnya.

Baca Juga

Sebagian dari dana tersebut juga...

Sebagian dari dana tersebut juga akan digunakan untuk menambah persenjataan AS yang diberikan kepada Israel setelah serangan mendadak Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober.

"Kebutuhan untuk mendukung sekutu terdekat kita dan pasukan kita sendiri di wilayah ini tidak pernah lebih mendesak," kata Johnson dalam suratnya kepada para koleganya, Sabtu (4/2/2024).

Tidak jelas apakah anggota House yang dikuasai kelompok sayap kanan akan menolak pendanaan untuk Israel tanpa penghematan dalam jumlah yang sama di tempat lain.

Anggota House dari Partai Republik bersikeras setiap bantuan baru untuk Ukraina harus disertai dengan kontrol perbatasan AS yang lebih kuat saat jumlah imigran yang mencoba masuk ke Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi. Sementara Senat berencana untuk melakukan hal itu, Johnson mengatakan paket keamanan perbatasan yang akan diluncurkan di Senat tidak cukup.

Sebelum bantuan militer baru untuk Israel atau Ukraina dapat diberikan, House dan Senat harus meloloskan RUU yang sama sebelum mengirimkannya ke Presiden Joe Biden untuk ditandatangani. Senat juga ingin memasukkan bantuan ke Taiwan ke legislasi itu.

 
Berita Terpopuler