Kondisi Stunting Bisa Diperbaiki Asalkan ...

Stunting berbeda dengan anak pendek.

Dok Republika
Pengukuran tinggi badan anak. Waspada jika anak tidak kunjung bertambah tinggi.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar nutrisi bayi dan anak RS Cipto Mangunkusumo Nita Azka Nadhira S.Gz mengatakan kondisi anak yang sudah masuk kategori stunting masih bisa diperbaiki. Syaratnya, nutrisi pada 1/000 hari pertama kehidupan (HPK) atau sampai anak usia dua tahun terpenuhi.

"Jadi kalau sudah ada rambu-rambu berat badan naiknya tidak sesuai, pertambahan panjang badannya tidak optimal, itu sudah  harus langsung kontrol ke dokter spesialis anak agar bisa diperbaiki sebelum anak usia dua tahun, jangan sampai terlambat," kata Nita dalam diskusi kesehatan yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Stunting merupakan suatu kondisi masalah kesehatan kronis yang terjadi sejak dalam kandungan. Jika kondisi tersebut tidak bisa ditangani setelah anak lewat masa dua tahun, sangat sulit untuk dikembalikan ke tumbuh kembang yang optimal.

"Kalau dikejar setelah anak usia dua tahun dengan memberikan makan yang banyak, anak malah jadi kegemukan karena tinggi badan yang tidak proporsional."

Baca Juga

Nita juga menekankan anak stunting berbeda dengan stunted atau hanya bertubuh pendek. Jika anak stunted karena pertumbuhan tinggi badan yang kronis, orang tua bisa langsung periksa ke dokter anak.

Status gizi ibu yang optimal saat merencanakan kehamilan juga bisa menjadi bekal bayi yang akan dikandungnya kelak akan tumbuh dengan baik.

"Setelah bayi lahir orang tua berperan penting memberikan kecukupan ASI dan kemudian MPASI nya dicukupkan hingga usia dua tahun, jadi lengkap, sehingga tidak ada masa-masa terlewat," kata Nita.

Kebutuhan asupan nutrisi anak ketika memasuki usia 6 bulan tidak lagi bisa mencukupi hanya dari ASI. Itu sebabnya, anak membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI).

Jika kombinasi MPASI dan ASI tidak diberikan secara optimal dan berat badan tidak kunjung baik tapi tidak segera dikoreksi, lama-lama panjang badan tidak ikut bertambah. Dikhawatirkan, anak masuk kategori stunting.

World Health Organization (WHO) menyarankan syarat pemberian MPASI adalah pertama tepat waktu usia 6 bulan. Kedua, diberikan cukup atau adekuat secara konsistensi, varian, dan jumlah makanan.

Ketiga disiapkan dengan cara yang higienis agar mencegah infeksi. Keempat, berikan MPASI dengan cara yang benar dan lingkungan yang kondusif.

Sementara porsi MPASI yang harus disesuaikan mulai dari 6-8 bulan adalah 70 persen masih dari ASI dan 30 persen dari MPASI. Usia 9-11 50 persen dari ASI dan 50 persen dipenuhi dari MPASI. Kemudian, saat menginjak usia 1-2 tahun, ASI diberikan hanya 30 persen dan sisanya dipenuhi dari MPASI.

 
Berita Terpopuler