Carok Berbuah Dendam, Kiai Madura: Ulama Perlu Sampaikan Dampak Negatif Carok

Masyarakat Madura begitu tunduk dan taat kepada kiai.

Humas Polres Malang
Peristiwa carok terjadi di Dusun Sumbergentong, Klepu, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jumat (29/1).
Rep: Rahmat Fajar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dewan Pimpinan Pondok Pesantren Assomadiyah, Burneh, Bangkalan KH Mansur Ahmad mengatakan peran tokoh agama sangat penting dalam mengatasi persoalan carok di Madura. Menurut Kiai Mansur, tokoh agama dapat memberikan nasihat di mimbar-mimbar keagamaan tentang dampak negatif carok.

Carok massal kembali terjadi baru-baru ini di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Peristiwa yang melibatkan enam orang ini menyebabkan empat orang tewas di tempat. Kasus ini mendapatkan sorotan dari masyarakat luas tak hanya di Madura, tapi hingga di luar Madura.

Kiai Mansur mengatakan para kiai dan ulama perlu memberikan pemahaman dari segi keagamaan mengenai carok. Ia meyakini pemahaman yang disampaikan oleh tokoh agama akan berdampak terhadap kesadaran dampak negatif carok.

"Apalagi kita tahu masyarakat Madura begitu tunduk dan taat kepada kiai," ujar Kiai Mansur saat dihubungi Republika, Jumat (19/1/2024).

Menurut Kiai Mansur, para ulama Madura perlu menyampaikan dampak negatif dari carok akan berkepanjangan. Pasalnya, sulit mencegah keturunan atau kerabat keluarga yang bertikai membuang rasa dendam. Hal tersebut menyebabkan adanya potensi carok kembali di masa akan datang.

Baca Juga

Para ulama perlu menguatkan...

Ia menegaskan para ulama perlu menguatkan keimanan, pemahaman keagamaan dan kearifan lokal masyarakat Madura. Harapannya, mereka menjadi masyarakat yang paham agama, aturan, dan kearifan lokal.

"Ending-nya adalah takwa dan tidak menghilangkan nyawa orang lain," kata Kiai Mansur.

Namun, Kiai Mansur menilai sejatinya peristiwa yang terjadi di Tanjung Bumi beberapa kali bukan carok, melainkan perkelahian biasa hingga mengakibatkan korban jiwa. Menurutnya, perlu ada kampanye kepada masyarakat apa itu carok sebenarnya.

"Karena pemahaman yang salah dapat menambah streotip Kemaduraan masyarakat Madura. Padahal tidak semua perkelahian yang menghilangkan nyawa itu dikatakan carok," kata Kiai Mansur.

 
Berita Terpopuler