Arab Saudi Siap Akui Israel Jika Palestina Juga Diakui Sebagai Negara Merdeka

Arab Saudi masih enggan normalisasi hubungan dengan Israel

republika
Hubungan Israel-Arab Saudi. Arab Saudi masih enggan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel
Rep: Kamran Dikarma Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, BERN – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, negaranya siap mengakui eksistensi Israel jika Palestina menjadi negara merdeka. 

Baca Juga

Menurutnya, kemerdekaan Palestina akan membuka jalan bagi terciptanya perdamaian di kawasan. 

“Kami sepakat bahwa perdamaian regional mencakup perdamaian bagi Israel. Namun hal itu hanya dapat terjadi melalui perdamaian bagi Palestina melalui negara Palestina,” kata Pangeran Faisal saat berpartisipasi dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia yang digelar di Davos, Swiss, Selasa (16/1/2024). 

Ketika ditanya apakah Arab Saudi akan mengakui Israel sebagai bagian dari perjanjian politik yang lebih luas, Pangeran Faisal menjawab, “Tentu saja.” 

Dia menambahkan, menjaga perdamaian regional melalui pembentukan negara Palestina adalah sesuatu yang sudah Arab Saudi kerjakan bersama pemerintah Amerika Serikat (AS). “Dan ini lebih relevan dalam konteks Gaza,” ujarnya. 

Pangeran Faisal mengatakan, ada jalan menuju masa depan yang lebih baik bagi kawasan, bagi Palestina, dan bagi Israel, yaitu perdamaian. 

Dia menegaskan, Arab Saudi berkomitmen penuh untuk mewujudkan hal tersebut. “Gencatan senjata di semua pihak harus menjadi titik awal bagi perdamaian permanen dan berkelanjutan, yang hanya dapat terjadi melalui keadilan bagi rakyat Palestina,” ucap Pangeran Faisal. 

Dalam sebuah wawancara radio dengan BBC pada 9 Januari 2024 lalu, Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris Pangeran Khalid bin Bandar mengungkapkan, negaranya sudah hampir menyepakati normalisasi diplomatik dengan Israel sebelum pecahnya perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. “(Kesepakatan normalisasi) sudah dekat, tidak ada keraguan,” ujarnya. 

Namun, Pangeran Khalid mengatakan, negaranya menghentikan pembicaraan normalisasi yang dimediasi Amerika Serikat setelah pecahnya perang di Gaza. 

Kendati demikian, Pangeran Khalid menyebut Saudi masih yakin untuk membangun hubungan dengan Israel meski jumlah korban akibat perang di Gaza sangat menyedihkan. 

 

Pangeran Khalid meyakinkan bahwa normalisasi dengan Tel Aviv tidak akan mengorbankan rakyat Palestina. 

“Jadi meskipun kami masih percaya pada normalisasi, hal ini tidak akan merugikan rakyat Palestina,” ucapnya. 

Dia menekankan, meski terdapat minat dari para pemimpin negaranya untuk membangun hubungan resmi dengan Israel, Arab Saudi akan tetap mendukung kemerdekaan Palestina. 

“Kami hampir mencapai normalisasi, oleh karena itu dekat dengan negara Palestina. Yang satu tidak akan terjadi tanpa yang lain. Urutannya, bagaimana pengelolaannya, itulah yang sedang dibahas,” kata Pangeran Khalid. 

Pada 8 Januari 2024 lalu, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Al Ula. 

Selain membahas perkembangan situasi di Jalur Gaza, Blinken menyebut dia dan Pangeran MBS turut membahas perihal potensi normalisasi diplomatik Saudi-Israel. 

Dalam sambutannya kepada pers, Blinken mengatakan, topik tentang normalisasi diplomatik dengan Israel dibahas dalam pertemuannya dengan Pangeran MBS. 

Baca juga: Golongan yang Gemar Membaca Alquran, Tetapi Justru tidak Mendapat Syafaatnya

“Saya dapat memberi tahu Anda hal ini: Ada kepentingan yang jelas di sini untuk mencapai hal tersebut (normalisasi Arab Saudi-Israel); ada kepentingan yang jelas di kawasan ini untuk mencapai hal tersebut,” ucapnya.

“Tapi hal ini (normalisasi diplomatik Saudi-Israel) mengharuskan konflik di Gaza diakhiri, dan hal ini juga jelas memerlukan adanya jalan praktis menuju negara Palestina,” tambah Blinken, dikutip laman Al Arabiya. 

 

Sebelum perang di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, isu normalisasi diplomatik antara Arab Saudi dan Israel sudah berembus kuat. Pangeran MBS pun telah mengakui secara terbuka tentang adanya pembicaraan mengenai hal itu.  

 

Sikap Arab Saudi terhadap Israel Penjajah Palestina - (Republika)

 
Berita Terpopuler