Dzikir Asmaul Husna Berikut ini Wasilah untuk Lapangkan Rezeki

Asmaul husna dapat digunakan untuk memperbanyak dzikir.

Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi berdzikir untuk mendapatkan rezeki yang lapang.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Begitu banyak jalan menuju rezeki berlimpah. Ada yang dengan memperbanyak istighfar, tobat, dan berbagai doa. 

Baca Juga

Kali ini, pintu rezeki juga bisa dibuka lebar dengan memperbanyak dzikir dua asmaul husna yang menunjukkan bahwa Allah adalah Mahalapang dan Mahaterbuka. Dua asmaul husna tersebut adalah ya fattah dan ya razzaq.

Jika ingin Allah melapangkan rezeki kita, ucapkanlah dan dzikirkanlah dua asmaul husna tersebut sebanyak mungkin, mulai ratusan, ribuan, puluhan ribu, dan seterusnya. Insya Allah, rezeki akan dilapangkan berupa kecukupan memenuhi kebutuhan hidup, bahkan ditambahkan lagi, dimudahkan segala urusan, dipertemukan dengan orang-orang baik, diberi kesempatan bersedekah, sehat, mood yang bagus, harta benda, dan lainnya.

Dalil

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Wa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya'malụn

Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

Buku Tafsir Kementerian Agama RI menjelaskan makna ayat tersebut sebagai berikut:

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Demikianlah, seseorang terjerumus ke dalam neraka karena mengabaikan tanda-tanda keesaan Allah dan tidak mengingat-Nya. Maka pada ayat ini, Allah mengingatkan agar kita tidak melalaikannya dan selalu memanggil-Nya dengan nama-nama-Nya yang terbaik. Dan hanya Allah yang memiliki al-asma'' al-a'usna', yakni nama-nama terbaik yang menunjukkan keagungan dan kemahasempurnaan-Nya, maka berdoalah dan bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya, yaitu al-asma' al-Husna' itu. 

Dan tinggalkanlah serta waspadalah terhadap orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dengan menyalahartikan nama-nama-Nya. Jangan dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan menyebut nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat keagungan Allah, atau dengan memakai al-asma' al-husna', tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan al-asma' al-husna' untuk nama-nama selain Allah.  Mereka kelak, di dunia atau di akhirat, akan mendapat balasan yang sesuai dengan kadar kedurhakaan mereka disebabkan apa yang telah mereka kerjakan. 

 

Kalau pada ayat 179 disebutkan tentang siapa yang akan menjadi penghuni neraka dari kalangan manusia dan jin, maka pada ayat ini di-tegaskan, dan di antara orang-orang yang telah kami ciptakan ada umat yang menjadi teladan dan selalu memberi petunjuk dengan dasar kebenaran, dan dengan dasar kebenaran itu pula mereka setiap saat selalu berlaku adil, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, tetapi menelusuri jalan tengah yang merupakan jalan kebaikan, dan mereka juga selalu berlaku adil dalam memutus segala perkara. Mereka itulah yang akan menjadi penghuni surga.

 
Berita Terpopuler