Korban Meninggal Gempa Jepang Bertambah Menjadi 48 Orang, Seluruhnya Warga Ishikawa

Jepang dilanda gempa hebat pada Senin (1/1/2023).

Kyodo News via AP
Mobil yang terbakar dan puing-puing terlihat di pasar setelah kebakaran menyusul gempa bumi kuat di Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang, Selasa, (2/2/2024).
Rep: Kamran Dikarma Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban meninggal akibat gempa dahsyat di Jepang telah bertambah menjadi 48 orang. Sementara itu, Pemerintah masih terus mengerahkan pasukan untuk operasi penyelamatan dan pertolongan.

Menurut lembaga penyiaran publik NHK, seluruh korban meninggal berada di Provinsi Ishikawa, yang terletak di sepanjang pantai laut di Pulau Honshu utama. Menurut laporan NHK, korban luka kebanyakan berada di Provinsi Nishikawa, Niigata, Fukui, Toyama, dan Gifu.

Menteri Pertahanan Jepang mengatakan, pihaknya telah memobilisasi pasukan gabungan darat, udara, dan laut. Jepang juga mengerahkan sekitar 10 ribu tentara di provinsi terdampak untuk operasi penyelamatan dan pertolongan dan bantuan.

Jepang dilanda banyak gempa susulan pada Senin sore sejak gempa utama dengan magnitudo 7,6 memicu peringatan tsunami, kebakaran besar, dan ombak setinggi empat kaki. Namun, peringatan tsunami tersebut kemudian dicabut oleh pemerintah.

Banyak rumah dan jalanan runtuh sementara layanan kereta dihentikan setelah gempa, ratusan ribu orang dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Beberapa orang melaporkan terjebak di dalam gedung-gedung di kota Wajima, Provinsi Ishikawa sementara pemadam kebakaran berusaha menemukan mereka.

Baca Juga

Pemandangan jalan rusak akibat gempa kuat di Kanazawa, Prefektur Ishikawa, Jepang, (2/2/2024). - (EPA-EFE/FRANCK ROBICHON)


Sekitar 200 bangunan, termasuk toko-toko dan rumah-rumah, mengalami kebakaran di sekitar tempat wisata populer Jalan Asaichi. Rekaman video dan foto-foto yang disiarkan NHK menunjukkan rumah-rumah di sepanjang Provinsi Ishikawa roboh, sedangkan perahu-perahu kecil terbalik di perairan lepas pantai.

Sebanyak 500 penumpang telantar di Bandara Noto di Ishikawa ketika gempa menyebabkan kerusakan besar pada bangunan terminal dan membuat landasan dan jalan besar tidak dapat digunakan. Menurut Otoritas Informasi Geospasial Jepang, gempa tersebut kemungkinan telah membuat pergeseran daratan di wilayah Noto hingga 1,3 meter ke arah barat.

Nasib WNI di Jepang

Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang terus memantau kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Prefektur Ishikawa dan beberapa prefektur lainnya yang terdampak gempa 7,6 skala Richter (SR). Sejauh ini belum ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam peristiwa tersebut.


Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi mengungkapkan, beberapa menit pasca guncangan gempa 7,6 SR, tim KBRI Tokyo telah melakukan kontak melalui telepon kepada simpul-simpul masyarakat di lokasi bencana. Dia menambahkan, mereka umumnya telah meninggalkan hunian berdasarkan arahan dari pemerintah setempat untuk tinggal sementara di lokasi penampungan.

"Kami juga menyiapkan bantuan logistik untuk mengantisipasi kondisi darurat selama mereka di penampungan, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat baik untuk pendataan dan kondisi kesehatan WNI,” kata Heri dalam keterangan persnya yang dirilis Selasa (2/1/2024).

 
Berita Terpopuler