Terinspirasi Keteguhan Warga Palestina, 30 Wanita Australia Jadi Mualaf

Para mualaf tergerak untuk mengetahui dan mempelajari Islam lebih dalam.

ABC News/Kristian Silva
Masjid Agung Melbourne adalah masjid terbesar di Victoria, Australia. Masjid baru dibuka pada 14 Maret 2022.
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebrutalan Israel dan penindasannya terhadap Palestina selama 75 tahun telah menggugah hati sebagian besar rakyat dunia. Banyak dari mereka yang terkejut dengan kebiadaban Israel dalam membumihanguskan Palestina dan seluruh rakyatnya.

Kekejaman Israel terhadap Palestina justru menggerakkan hati nurani setiap orang di seluruh dunia. Mereka terus menggelar berkampanye dan menggelar aksi kemanusiaan untuk Palestina.

Fenomena ini ternyata tidak hanya menggerakkan hati nurani banyak orang, tidak sedikit dari mereka juga tergerak untuk mengetahui dan mempelajari Islam lebih dalam. Keteguhan warga Palestina menghadapi genosida Israel menginspirasi 30 wanita di Australia untuk menjadi mualaf memeluk Islam.

Baca Juga

BACA JUGA: Surat Yasin Lengkap 83 Ayat Arab, Latin, dan Terjemahan

Dikutip dari akun Instagram Yeni Safak, sebuah video diunggah pada 1 Desember 2023. Dalam video tersebut puluhan wanita di Melbourne, Australia terlihat tengah membaca syahadat.

“Perlawanan di Gaza sangat dirasakan oleh perempuan Australia sehingga menyebabkan gelombang perpindahan agama di Melbourne. Dalam sebulan terakhir saja, 30 orang telah terinspirasi untuk memeluk Islam. Ini mencerminkan dampak luas dari politik global dan masalah sosial tentang keyakinan individu dan dinamika budaya,” tulis akun Yeni Safak, dilansir pada Rabu (27/12/2023).

Dalam unggahan video, terlihat...

Dalam unggahan video, terlihat bagaimana para wanita tersebut membacakan dua kalimat syahadat, sebagai syarat memeluk Islam. Salah satu wanita, Christine Crnogorac mengatakan hampir setiap hari mengikuti berita tentang Palestina dan setiap hari juga ia dibuat menangis. Ia pun mempelajari tentang Islam dan kini percaya hanya ada satu Tuhan yakni Allah SWT.

“Itu menyentuh hati saya dan masalah Palestina ini membuat saya menangis setiap hari, saya tidak tahu harus berkata apa lagi,” kata Christine.

Hal senada juga diungkapkan oleh Jaqueline Retzack yang mengaku sangat bahagia setelah memeluk Islam dan merasakan banyak kedamaian. Ia juga mengaku keputusannya memeluk Islam karena apa yang terjadi di Gaza telah membuka hatinya. “Saya kembali (ke Islam) karena apa yang terjadi di Gaza dan saya ingin lebih dekat dengan Islam dan Allah,” ujar Retzack.

Acara ini diselenggarakan oleh cabang perempuan dari National Vision Foundation. Acara berlangsung di Masjid Meadow Heights di Melbourne, Australia.

 
Berita Terpopuler