Paus: Warga Palestina dan Israel Rayakan Natal dengan Penuh Penderitaan

Warga Palestina dan Israel menghadapi "rasa sakit dan duka" selama liburan Natal.

EPA-EFE/ANGELO CARCONI
Paus Fransiskus melambaikan tangan kepada khalayak dari jendela istana apostolik saat pembacaan doa Angelus mingguan di Vatikan, Ahad (17/12/2023). Paus mengecam Israel yang menargetkan warga sipil Gaza dalam serangan terhadap Paroki Katolik Keluarga Kudus di Gaza.
Rep: Lintar Satria Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus mengatakan warga Palestina dan Israel menghadapi "rasa sakit dan duka" selama liburan Natal karena perang di Gaza. Ia pun mengajak jemaat untuk berdoa dan memberikan "bantuan nyata" bagi pemukiman Palestina yang padat penduduk itu.

Baca Juga

"Bagi penduduk Kota Suci, #Natal penuh penderitaan dan duka sudah dekat, kami tidak akan meninggalkan mereka sendiri, semoga kami mendampingi mereka dalam doa dan bantuan nyata," kata Paus di media sosial X, Selasa (19/12/2023).

Operasi Israel membasmi Hamas atas balasan serangan mendadak 7 Oktober 2023, mengubah Gaza menjadi reruntuhan. Serangan Israel juga menimbulkan kelaparan dan pengungsian dan menewaskan hampir 20 ribu orang.

Beberapa kali Paus Fransiskus sempat juga menyerukan gencatan senjata di Gaza dan pembebasan semua sandera yang ditawan Hamas. Pada Ahad (17/12/2023), ia mengatakan, Israel menggunakan taktik "terorisme" di pemukiman Palestina. Ia juga menyesalkan pembunuhan tentara Israel terhadap dua wanita Kristen yang mengungsi di kompleks gereja Katolik di Gaza. 

 
Berita Terpopuler