Alquran Ungkap Azab Abadi untuk Bani Israil Jika Mereka tak Lakukan Ini

Bani Israil merupakan kaum yang enggan belajar dari kesalahan nenek moyang.

EPA-EFE/ABIR SULTAN
Warga menyaksikan helikopter tentara Israel yang membawa warga Israel yang disandera Hamas di helipad Schneider-Childrens Medical Center di Petah Tikva, Israel, Jumat (24/11/2023). Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan pembebasan sandera sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari. Sebanyak 50 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dan 150 wanita Palestina serta anak-anak yang ditahan di penjara Israel dibebaskan oleh Israel.
Rep: Imas Damayanti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bani Israil merupakan kaum yang enggan belajar dari kesalahan-kesalahan nenek moyang. Justru, mereka seakan mengulang kesalahan yang sama. Maka, azab Allah kepada mereka berlaku abadi sebelum mereka lakukan pertaubatan.

Allah berfirman dalam Alquran Surat Al A'raf ayat 167, "Wa iż ta'ażżana rabbuka layab‘aṡanna ‘alaihim ilā yaumil-qiyāmati may yasūmuhum sū'al-‘ażāb(i), inna rabbaka lasarī‘ul-‘iqāb(i), wa innahū lagafūrur raḥīm(un)."

Yang artinya, "(Ingatlah) ketika Tuhanmu memberitahukan bahwa sungguh Dia akan mengirimkan kepada mereka (Bani Israil) orang-orang yang akan menimpakan seburuk-buruk azab kepada mereka sampai hari Kiamat. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat hukuman-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dalan Tafsir Kementerian Agama dijelaskan, Nabi Muhammad dalam ayat ini diingatkan oleh Allah tentang pemberitahuan-Nya kepada orang-orang Yahudi. Bahwa Dia akan mengirimkan manusia lain yang lebih perkasa dari mereka untuk menjajah dan menyiksa mereka.

Mereka selalu akan hidup dalam kehinaan dan penderitaan sampai akhir zaman, disebabkan tindakan mereka yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah. Dalam sejarah telah terbukti dengan jelas ancaman Allah tersebut.

Baca Juga

Sesudah zaman Nabi Sulaiman...

Sesudah zaman Nabi Sulaiman, misalnya, bangsa Yahudi diperangi oleh bangsa Babilonia di bawah raja Nebukadnezar. Mereka hancur, laki-laki banyak yang dibunuh dan wanita-wanitanya banyak yang dijadikan hamba sahaya. Banyak pula di antara mereka yang dibawa ke Babilonia sebagai tawanan, sesudah itu mereka dijajah berganti-ganti oleh bermacam-macam kerajaan.

Karena itu, mereka mengalami penderitaan berabad-abad lamanya akibat peperangan yang tak henti-hentinya. Akhirnya mereka jatuh ke tangan bangsa Romawi sampai zaman Nabi Isa. Zaman Romawi Kristen mereka tidak mempunyai kekuasaan lagi, bahkan mereka diusir dari negeri mereka dan terpencar-pencar di beberapa negeri. Sebagian mereka melarikan diri ke Jazirah Arab.

Tinggallah mereka di daerah ini dengan aman. Tetapi kemudian sesudah agama Islam datang, mereka memusuhi Nabi Muhammad SAW. Padahal beliau telah memberikan kebebasan kepada mereka hidup di daerah Islam berdasarkan perjanjian dengan mereka.

Karena sikap permusuhan dan pengkhianatan mereka, terpaksa kaum Muslimin mengusir mereka dari daerah Islam. Ada pula di antara mereka yang dibunuh atau terbunuh karena berpihak kepada kaum musyirikin waktu peperangan (Perang Ahzab).

Pada abad ke 20, mereka mengalami penderitaan yang tak terperikan. Dalam perang dunia kedua yang lalu, banyak orang Yahudi menjadi korban kekuasaan Nazi Jerman. Di Amerika, di Eropa dan di Rusia, dewasa ini mereka masih banyak mengalami penghinaan.

Meskipun orang Yahudi sekarang...

Meskipun orang Yahudi sekarang sudah mempunyai tanah yang diklaim sebagai tanah air (negara Israel), namun mereka tetap dalam penderitaan. Hal itu karena sikap mereka juga, disebabkan umat manusia di dunia ini, terutama umat Islam memusuhi mereka.

Negara Israel itu dibentuk dengan mengusir rakyat Palestina yang menjadi penduduk asli negara tersebut. Demikianlah nasib bangsa Yahudi itu. Sesungguhnya hukum Allah berlaku terhadap umat yang mendurhakai perintah-perintah-Nya dan membuat onar.

Namun, ayat tersebut menjelaskan, azab abadi kepada Bani Israil sesungguhnya bisa ditepis lantaran pengampunan dan kasih sayang Allah sangatlah besar. Asalkan mereka bertaubat dari dosanya, kembali ke jalan Allah dengan penuh kesadaran, dan dengan jalan mengadakan perbaikan. Maka, niscaya Allah pasti menghapus penderitaan mereka.

Wallahu a'lam.

 
Berita Terpopuler