Ini Pertanda Orang Sudah Kebanyakan Makan Gorengan

Kebanyakan makan gorengan bisa memengaruhi kesehatan.

Dok. Thai Alley
Aneka gorengan. Terlalu banyak mengonsumsi gorengan dapat membuat berat badan naik.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apa tanda seseorang sudah kebanyakan makan gorengan? Dokter spesialis gizi klinis, Yohan Samudra, mengungkapkan orang dengan berat badan yang mulai bertambah mungkin bisa mencurigai penyebabnya ialah terlalu banyak konsumsi hidangan yang digoreng alias gorengan.

"Pastinya kalau mulai ada penambahan berat badan, mungkin gorengannya kebanyakan karena ada karbohidrat juga di gorengan dan ada minyak," kata Yohan di Jakarta, Kamis (8/12/2023).

Yohan yang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, itu mengatakan kalori dalam minyak lebih tinggi hampir dua kali lipat dibandingkan karbohidrat dan protein. Satu gram karbohidrat dan protein total kalorinya empat, maka pada minyak total kalorinya sekitar sembilan kalori.

Tak hanya berat badan bertambah, terlalu banyak konsumsi makanan yang digoreng atau mengandung minyak dan lemak juga dapat memunculkan masalah metabolik seperti kolestrol, diabetes, dan hipertensi.

Hanya saja, khusus untuk kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti penyakit jantung, tak ada gejala khusus saat kadarnya meningkat. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium menjadi langkah yang disarankan untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh.

"Enggak ada gejala yang khas untuk kolesterol tinggi. Kalau misalnya LDL tinggi, maka sudah pasti, lemak atau minyak yang jelek yang kebanyakan. HDL atau High Density Lipoprotein banyak maka lemak yang kita konsumsi cukup baik kondisinya atau pilihannya (lemak tak jenuh)," jelas Yohan.

Baca Juga

Merujuk studi yang dipublikasikan Reuters, Indonesia pada tahun 2020 menjadi negara dengan pengonsumsi minyak goreng terbesar. Konsumsi minyak yang tinggi ini beriringan dengan masalah kesehatan seperti hipertensi, kolesterol, dan asam urat.

Minyak goreng diketahui mengandung lemak jenuh, tak jenuh. Minyak dikatakan sehat apabila mengandung lebih banyak lemak tak jenuh.

Lemak jenuh dalam jumlah banyak dapat meningkatkan LDL yang meningkatkan risiko penyakit seperti penyakit jantung. Oleh karena itu, Yohan mengingatkan orang-orang untuk membatasi lemak jenuh. Sebaliknya, konsumsi cukup banyak lemak tak jenuh.

 
Berita Terpopuler