Kemenkes: Pasien Cacar Monyet di RSCM Meninggal Akibat Penyumbatan Usus

Pasien cacar monyet tersebut merupakan orang dengan HIV.

Freepik
Penderita Monkeypox/cacar monyet (ilustrasi). Berdasarkan laporan Kemenkes RI, kasus kematian pasien cacar monyet di RSCM tidak disebabkan oleh infeksi virus monkeypox..
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi meninggalnya satu pasien cacar monyet (mpox) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Menurut Kemenkes, penyebab kematian pasien tersebut bukan akibat infeksi virus monkeypox.

"Ada laporan satu kasus di RSCM meninggal, tapi bukan karena mpox," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Maxi mengatakan, pasien tersebut terkonfirmasi positif mpox dengan riwayat HIV (human immunodeficiency virus) positif, tapi belum pernah mendapatkan obat antiretroviral (ARV). Dia menjelaskan, pasien itu meninggal karena penyumbatan usus (ileus obstruksi).

"Kalau gejala mpox-nya hanya lesi di kulit saja," katanya.

Baca Juga

Data terbaru Kemenkes terkait dengan kasus mpox di Indonesia per 22 November 2023 berjumlah 57 kasus yang tersebar di DKI Jakarta 42 kasus, Banten enam kasus, Jawa Barat enam kasus, Kepulauan Riau satu kasus, dan Jawa Timur dua kasus. Dari total kasus tersebut, 33 kasus di antaranya sembuh, delapan suspek, dan 191 lainnya discarded atau tidak terkait dengan mpox berdasarkan uji sampel di laboratorium.

Beda cacar monyet dan cacar air. - (Republika)


Indonesia pertama kali melaporkan kasus Mpox pada 20 Agustus 2022 sebanyak satu kasus. Sejak 13 Oktober 2023, Indonesia kembali melaporkan kasus Mpox.

Sementara itu, vaksinasi Mpox hingga saat ini baru tersedia di DKI Jakarta karena ketersediaan jumlah vaksin yang terbatas. Kemenkes menyediakan 4.500 dosis vaksin Mpox serta 1.008 botol antivirus tecovirimat, sebagai upaya pengobatan pasien.

 
Berita Terpopuler